Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Satumi (62), warga Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo ini menjadi satu dari sekian banyak orang yang terserang kadar gula tinggi. Penyakit tersebut diderita sejak tujuh tahun silam. Baru-baru ini doa menjalani rawat inap selama tiga hari di di RSUD Tongas-Probolinggo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sudah lama saya punya kadar gula tinggi. Kalau buat lama berdiri, badan seperti sakit sekali. Saya rutin memeriksakan kondisi saya. Terakhir, dokter menganjurkan untuk rawat inap sampai tiga hari,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama perawatan tersebut, Satumi menerima sgala tindakan dari indikasi medis tanpa kecuali. Ia bersyukur sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tak ada tagihan yang harus dibayarnya selama masa perawatan.
“Waktu sakit sering bolak balik Puskesmas sampai rumah sakit. Bulan kemarin malah sampai rawat inap. Alhamdulillah, sudah punya kartu BPJS Kesehatan (KIS, red). Berobat gak lagi pusing tagihan,” katanya.
Sebelum menjalani rawat inap, Satumi merasakan gejala penyakitnya. Ia mengaku sering kesemutan dan seluruh tubuhnya terasa sakit. Karena kondisinya yang semakin lemah, ia meminta anaknya mengantar ke rumah sakit.“Rasanya sakit semua badan saya, kadang muncul kesemutan di bagian tangan dan kaki. Karena takut makin parah, saya minta anak antar ke rumah sakit. Sampai sana, dokter menghimbau untuk saya dirawat inap,” ujarnya.
Saat ini, Satumi berangsur pulih. Ia tak lagi merasakan gejala sebelumnya. Menurutnya, perawatan di rumah sakit cukup membantu dirinya lebih baik. Ia senang dengan layanan yang diberikan petugas rumah sakit. Tak ada biaya yang dibebankan dari awal perawatan hingga kepulangan.
“Sekarang udah enakan. Udah jarang kesemutan lagi, badan juga gak terasa sakit. Petugas rumah sakit begitu telaten merawat saya. Apa yang saya keluhkan selalu mereka dengar. Sampai saya pulang, gak ada biaya yang ditagihkan oleh RSUD Tongas,” katanya.
Selain pernah dirawat inap karena kadar gula, setahun yang lalu Satumi juga pernah dioperasi karena kebocoran lambung. Saat itu dia dirujuk ke RS Saiful Anwar-Malang dan menjalani rawat inap selama 10 hari dengan tindakan operasi. Saat itu dia hanya berdoa dan bergantung pada program JKN-KIS. “Syukurnya saya sudah punya kartu BPJS Kesehatan sehingga biayanya gak sampai jadi beban,” ujarnya.
Lebih lanjut, Satumi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak terkait, khususnya BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN-KIS. Menurutnya, banyak sekali kebaikan yang sudah ia rasakan. Setelah sembuh dari operasinya dulu, Satumi makin semangat membayar iuran. Ia sadar betapa pentingnya program JKN-KIS bagi dirinya dan orang lain. Satumi juga bersyukur dengan penyakitnya yang berangsur pulih. Tak lupa ia berterima kasih dan mengapresiasi kinerja RSUD Tongas dan RS Saiful Anwar. Menurutnya, pelayanan yang diberikan begitu prima dan nyaman.(*)