Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Solihin, 40 tahun, warga Cimanggis, Kota Depok, tidak pernah melawatkan program Jumat Curhat yang digelar Kepala Kepolisian Resor Metro Depok Komisaris Besar Polisi Ahmad Fuady. Dia rutin mengikuti program komunikasi sosial kepolisian dan masyarakat melalui media sosial. “Kadang saya datang ke masjid yang dikunjungi Kapolres Depok melaksanakan Jumat Curhat di wilayah Depok,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Solihin, program Jumat Curhat sangat positif. Masyarakat dapat menyampaikan langsung beragam persoalan yang ada di wilayah. “Mulai dari kenakalan remaja, tawuran, pinjaman online, penipuan sampai gangguan kamtibmas,” tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semua keluhan masyarakat, kata Solihin, langsung ditindaklanjuti jajaran Kepolisian Depok. Salah satunya, dia mencontohkan, keluhan warga tentang peredaran miras di wilayah Depok. “Siang warga melapor dalam program Jumat Curhat kepada Kapolres Depok, malam langsung dirazia dan ditindak,” ujarnya.
Kapolres Depok Komisaris Besar Polisi Ahmad Fuady mengatakan kecepatan dalam merespon informasi dan keluhan masyarakat di era digital sudah menjadi keharusan jajarannya. Menurut dia, program Jumat Curhat sangat efektif dalam membangun komunikasi masyarakat dengan kepolisian. “Masyarakat dapat menyampaikan semua keluhan tentang kamtibmas, bahkan juga kritik kepada kami,” ujarnya, Kamis, 26 Oktober 2023.
Seperti yang dilakukan Fuady dalam program Jumat Curhat di RW 13, Kelurahan Depok, Pancoranmas, Jumat, 27 Oktober 2023. Dia mencatat pertanyaan seorang warga yang mengeluhkan maraknya “manusia silver” di wilayahnya.
“Langsung kami jawab, sudah ada penindakan karena ini adalah fenomena sosial. Kami akan tindak lebih tegas lagi, alhamdulilah sudah berkurang,” kata Fuady.
Warga lainnya, meminta perhatian jajaran kepolisian di Kampung Lio karena menjadi jalur transit terkait peredaran narkoba dari wilayah lain.
Informasi dan masukan warga dalam program Jumat Curhat menjadi perhatian Polres Metro Depok. Fuady meminta perhatian ketua RW dan ketua RT menerapkan 1x24 jam tamu wajib lapor. “Mari bersama-sama tingkatkan deteksi dini terhadap kerawanan lingkungan,” ujarnya.
Fuady mengatakan Jumat Curhat merupakan program Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pramono untuk mendekatkan kepolisian dengan masyarakat. Komunikasi yang dibangun untuk mendengarkan, mencatat dan mencari solusi. Jajaran kepolisian rutin menjelaskan situasi kamtibmas di wilayah Kota Depok. “Mulai dari kasus penipuan online, pencurian dan kenakalan remaja,” kata lulusan Akademi Kepolisian 1998 ini.
Adapun memasuki tahun politik dan pemilu pada tahun depan, Fuady mengajak masyarakat bersama aparatur negara menjaga kedamaian dan keamanan. Dia mengimbau masyarakat yang berbeda pilihan politik tidak saling ejek dan fitnah. “Selain itu, jangan menyebarkan berita bohong,” ucapnya.
Fuady yang lahir dan bersa di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 46 tahun lalu ini, juga mengadakan kegiatan yang sama kepada masyarakat nonmuslim, Minggu Kasih. Dia bersama pejabat utama Polres Depok menyambangi gereja yang tersebar di kawasan Depok.
“Kegiatan yang dilakukan sama dengan Jumat Curhat, kami mendekatkan dengan masyarakat dan menerima masukan serta keluhan mereka, khususnya dari kalangan nasrani” ujarnya.
Khusus Subuh Keliling, Fuady melakukan tiap Selasa pagi. Dia bersama jajaran Polres Depok rutin menyambangin masjid-masjid secara bergiliran di Depok. Kadang Fuady diminta menjadi imam salat dan memimpin doa oleh pengurus masjid.
Program Unggulan Kapolri
Jumat Curhat merupakan program unggulan Kepolisian RI pada era kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dengan slogan Presisi. Presisi merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan.
Jenderal Listyo Sigit menginginkan para kepala satuan wilayah menjemput bola atas keluhan masyarakat perihal kamtibmas. Jumat Curhat merupakan program komunikasi dua arah antara Polri dan masyarakat membahas masalah keamanan dan pelayanan jajaran kepolisian.
Melalui program ini, para kepala satuan wilayah mulai kapolsek, kapolres dan kapolda terjun langsung menemui dan berdialog dengan warga. Para komandan wilayah mendengarkan langsung keluhan masyarakat sekaligus mencarikan solusi. Jenderal Listyo Sigit diharapkan kian mendekatkan masyarakat dengan Polri.
Hasilnya, beragam program Presisi yang diluncurkan Kapolri menambah kepercayaan publik kepada institusi kepolisian. Survei Indikator Politik menyebutkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 76,4 persen pada Juni 2023. Tingkat kepercayaan publik kepada kepolisian merosot pasca kasus Ferdy Sambo.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi menjelaskan tingkat kepercayaan ini terdiri dari 65,6 persen responden yang cukup percaya dan 10,8 persen responden yang sangat percaya terhadap Polri. “Ternyata, kurang dari setahun, polisi berhasil memulihkan citranya,” ujarnya, Ahad, 2 Juli 2023.
Indikator menyebutkan tingginya kepercayaan publik yang optimistis Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mampu melakukan pembenahan internal. Mayoritas responden percaya kepolisian mampu melakukan pembenahan internal.
Dalam berbagai kesempatan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, menyatakan kritik dari masyarakat sangat penting dan menjadi bahan evaluasi atas pelaksanaan pelayanan Polri kepada publik. Menurut dia, masyarakat yang dapat merasakan langsung pelayanan yang diberikan kepolisian. “Kritik dan masukan apalagi dengan cara yang mendidik, ini akan menjadi bahan perbaikan buat kami untuk melakukan evaluasi-evaluasi terhadap hal-hal yang selama ini masih dirasakan kurang. Tentunya harus kita perbaiki," ujarnya, Senin, 24 Juli 2023.
Beragam program Presisi yang dilakukan Polri menjadi wadah untuk masyarakat menyalurkan aspirasi, saran, hingga kritiknya terhadap Polri. "Jadi ini bagian dari kegiatan yang terus kami lakukan untuk menerima masukan, menerima kritikan dari masyarakat kepada Polri,” kata Jenderal Listyo Sigit.
Menurut dia, adanya aspirasi, saran hingga kritik akan menciptakan sosok polisi yang diharapkan dan dicintai masyarakat. “Sekali lagi saya tegaskan, Polri bukanlah lembaga yang antikritik,” tuturnya.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi kinerja Polri dibawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit. Selama memimpin Polri, kata dia, kepercayaan publik kepada kepolisian terus meningkat.
Menurut dia Polri harus menyambut era Police 4.0 dengan mengedepankan berbagai teknologi informasi dalam menunjang berbagai kinerja institusi Polri. “Sehingga transformasi Polri Presisi bisa terwujud dalam berbagai kinerja personil dan institusi Polri dalam melayani, menjaga, dan mengayomi masyarakat," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit menekankan mengedepankan restorative justice dalam menyelesaikan berbagai perkara sebagai salah satu wujud Polri Presisi. Selain itu Polri juga telah melahirkan aplikasi Digital Korlantas yang bisa di-download di play store maupun app store. Didalamnya terdapat SINAR (Sim Online Nasional Presisi) yang memudahkan masyarakat dalam memperpanjang masa berlaku SIM A dan SIM C secara online. Cara dinilai merupakan terobosan yang patut diapresiasi.