Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL-Sebagai salah satu wujud digitalisasi di Kabupaten Kediri, Pemerintah Desa Badalpandean Kecamatan Ngadiluwih meluncurkan aplikasi smart connect dan internet desa. Program inovasi desa ini diproyeksikan untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, memacu PAD serta mendongkrak perekonomian warga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Desa Badalpandean Mohammad Zaenudin Ali Fatoni, mengatakan, aplikasi berbasis data android tersebut didesain untuk memudahkan masyarakat mendapat pelayanan, seperti mengurus administrasi kependudukan secara online sehingga tidak perlu mengantre di kantor desa. Aplikasi ini bisa diakses warga dimana saja selama terdaftar di database kependudukan Desa Badalpandean.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Manfaat lain yang didapat berupa sarana promosi segala potensi desa dan UMKM yang digeluti oleh masyarakat. Sementara itu untuk penyediaan jaringan internet desa diproyeksikan untuk mendongkrak pendapat asli desa melalui pengelolaan dari Bumdes,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri D. Sampurno mengapresiasi inovasi dan kreativitas yang diciptakan Pemerintah Desa Badalpandeant. Penyediaan jaringan internet dan aplikasi smart connect dapat mempermudah pelayanan, mengembangkan potensi dan membantu pemasaran produk unggulan desa.
“Hampir seluruh desa di Kabupaten Kediri saat ini sudah memulai program digilitasi desa melalui pembangunan sebuah aplikasi berbasis pelayanan online. Untuk meningkatkan kapasitas di setiap desa, Pemkab Kediri melalui DPMPD terus melakukan pendampingan dan pembinaan,” kata Sampurno.
Peluncuran aplikasi dan jaringan internet desa ini sejalan dengan program Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi. Dalam beberapa kesempatan Mas Bup menyampaikan, layanan publik yang terdigitalisasi dapat mengakselerasi kemajuan pembangunan di Kabupaten Kediri.
Di sisi lain, momentum pandemi juga menjadi turning point (titik balik) yang memaksa seluruh perangkat daerah belajar dan terbiasa menggunakan teknologi informasi guna mempermudah layanan publik kepada masyarakat.
"Digitalisasi layanan publik menjadi keniscayaan yang harus dihadapi. Kita semua harus adaptif terhadap tantangan tersebut. Masyarakat kini membutuhkan layanan yang cepat, mudah, transparan, aplikatif dan tentunya solutif," ujar Mas Bup. (*)