Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartu Prakerja Bantu Atasi Disrupsi Ganda Tenaga Kerja

Program Kartu Prakerja berhasil meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, dan kewirausahaan para penerima. #Infotempo

14 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi Kartu Prakerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perkembangan teknologi di tengah pandemi yang melanda dunia memberikan tantangan bagi pekerja di Indonesia. “Pandemi ini mengamplifikasi teknologi digital. Mobilitas interaksi antarmanusia dibatasi sehingga kita terpaksa dipaksa go digital lebih luas dan lebih dalam,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Purbasari, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak terbendungnya laju digitalisasi ini membuat era otomatisasi di lapangan pekerjaan terjadi lebih cepat. Tantangan ini menjadi disrupsi ganda bagi tenaga kerja ketika resesi perekonomian diprediksi terjadi tahun depan dan lapangan pekerjaan pun berkurang akibat pandemi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, tantangan ini bisa diatasi oleh tenaga kerja yang dapat berkompetisi dengan keahlian yang mereka miliki. Untuk itulah, Program Kartu Prakerja, yang memang dibuat untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja, berperan besar dalam situasi saat ini. Kartu Prakerja yang telah menjangkau 16,42 juta peserta hingga 1 Desember 2022 memberikan jembatan kepada angkatan kerja untuk mengikuti berbagai macam pelatihan yang berguna untuk meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan.

Peserta Program Kartu Prakerja dapat mengambil pelatihan sesuai dengan minat dan kebutuhan yang diperlukan. Ada lebih dari 1.000 pelatihan yang disediakan oleh 181 lembaga pelatihan melalui 7 platform digital yang dapat dipilih secara mandiri oleh peserta Program Kartu Prakerja. Survei Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) tahun 2021 menyebutkan 92 persen peserta mengatakan pelatihan sesuai dengan minat mereka.

Sementara itu studi J-PAL SEA yang dilakukan pada periode Agustus-Oktober 2021 dan Presisi Indonesia pada September-Oktober 2021 menyatakan Program Kartu Prakerja berhasil meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, dan kewirausahaan para penerima. Menurut hasil riset Presisi Indonesia, Kartu Prakerja meningkatkan kompetensi (2,7 persen), produktivitas (2,7 persen), dan daya saing (3,8 persen) penerimanya.

Survei MPPKP tahun 2021 juga menyatakan 99 persen peserta menilai hasil pelatihan membantu peserta untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan soft skill. Sementara itu, 98 persen peserta menganggap hasil pelatihan mendorong produktivitas kerja, 96 persen peserta menilai hasil pelatihan memacu daya saing kerja. Pencapaian ini diperoleh karena Program Kartu Prakerja melakukan skilling (mengajarkan keterampilan baru), reskilling (memberikan keterampilan terkini, dan upskilling (meningkatkan efisiensi kerja) bagi pesertanya. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai peningkatan kompetensi seperti inilah yang membantu peserta Program Kartu Prakerja menghadapi tantangan disrupsi ganda tenaga kerja. “Tidak berlebihan bila Program Kartu Prakerja dijadikan contoh sukses program pemerintah,” kata Airlangga.

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus