Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika Rombongan dari Bumi Raja-Raja Maluku Menginjak Tanah Tabi

Mahkota berbulu kasuari dan noken menjadi lambang persaudaraan dalam pesta penyambutan masyarakat adat dari Maluku.

21 Oktober 2022 | 18.17 WIB

Ketika Rombongan dari Bumi Raja-Raja Maluku Menginjak Tanah Tabi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Ahad, 16 Oktober 2022, tepat Pukul 12.00 Waktu Indonesia Timur, KM Dobonsolo memasuki Teluk Hombold. Membelah ombak, kapal ini meluncur pasti menuju Pelabuhan Jayapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, di bibir pelabuhan sebanyak 15 penari dari Sanggar Seni Cendrawasih berlenggok membawakan tari penyambutan. Di belakang para penari, sederet orang berdiri tegak sambil menatap ke garis horisontal, mengawasi kemunculan KM Dobonsolo yang kian mendekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kelompok orang ini adalah Wakil Ketua Satu Panitia Lokal Kongres Masyarakat Adat Nusantara, Benhur Wally; Ketua Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) Wilayah Kabupaten Jayapura, Herald J. Berhitu; dan Ketua IKEMAL Wilayah Kota Jayapura, Andreas Diaz.

Sekitar pukul 13.00 WP, KM Dobonsolo merapat di Pelabuhan Jayapura. Tangga di pintu lima kapal itu diturunkan. Tampak satu sosok berpakaian kebesaran dari Bumi Raja-Raja-Maluku menuruni anak tangga satu demi satu.

Pria ini adalah Latuwael Salakury, Ketua Dewan AMAN Wilayah (DAMANWIL) Maluku. Begitu mendarat di pelabuhan, ia langsung disambut dengan tari-tarian dari Sanggar Seni Cenderawasih, kemudian dibimbing menuju Benhur Wally dan Andreas Diaz. Usai bersalaman, Benhur Wally memasang mahkota berbulu kasuari di kepala Latuwael Salakury, dan mengalungkan noken di lehernya sebagai sibol persaudaraan.

Latuwael merupakan satu dari 57 perwakilan masarakat adat Maluku yang menjadi rombongan pertama tiba di Papua. Mereka akan mengikuti Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI pada 24–30 Oktober di Tanah Tabi.

Setelah menjalani upacara penyambutan, rombongan dari Maluku ini rehat sejenak di tenda yang sudah disediakan panitia KMAN VI, sambil menikmati kue dan dihibur Sanggar Tari Cenderawasih.

Selanjutnya, tiga mini bus langsung membawa peserta Kongres KMAN VI dari Maluku ke tempat penginapan sementara di sebelah Café Hombold, Entrop. Setibanya di tempat ini, delegasi dari Maluku ini langsung disambut dengan Tari Lenso dari Maluku yang ditampilkan oleh Ibu-ibu IKEMAL Kota Jayapura.

“Sesuai dengan jadwal dari Panitia KMAN VI, peserta akan melakukan registrasi pada tanggal 20 Oktober. Untuk itu, selama empat hari, Kami – IKEMAL akan menanggung akomodasi dan konsumsi untuk saudara-saudara kita dari Maluku,” kata Sekretaris IKEMAL Papua, Herry Silooy.

Awal perjalanan dari Bumi Raja-Raja pada 13 Oktober lalu, Komunitas Masyarakat Adat Maluku berjumlah 58 orang. Tapi ketika tiba di Sorong, satu anggota sakit sehingga terpaksa turun untuk dirawat di Sorong. Peserta yang sakit itu akhirnya terbang dengan pesawat dan bisa bergabung dengan 57 orang lainnya ketika utusan adat dari Negeri Raja-Raja itu tiba penginapan sementara di Samping Café Humbof di Entrop. Rombongan akan bertambah 5 orang lagi yang akan menggunakan pesawat ke Jayapura dan direncanakan tiba pada Kamis, 20 Oktober. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus