Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kolaborasi Pertamina dan Toyota dalam Uji Coba Bioethanol 100 Persen di GIIAS 2024

Pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, Pertamina bekerjasama dengan Toyota untuk melakukan pengisian perdana dan test drive penggunaan Bioethanol yang bersumber dari batang tanaman Sorgum.

24 Juli 2024 | 20.47 WIB

SVP Research & Technology Innovation Pertamina Oki Muraza melakukan pengisian secara simbolis bahan bakar Bioethanol pada acara Pengisian Perdana Bioethanol Sorgum Pertamina & Toyota yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang Rabu 24 Juli 2024. Dok, Pertamina .
Perbesar
SVP Research & Technology Innovation Pertamina Oki Muraza melakukan pengisian secara simbolis bahan bakar Bioethanol pada acara Pengisian Perdana Bioethanol Sorgum Pertamina & Toyota yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang Rabu 24 Juli 2024. Dok, Pertamina .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Pertamina terus memperluas kolaborasi dan memperkuat kompetensinya dalam mendorong pengembangan dan pemanfaatan bioenergi di berbagai sektor. Pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, Pertamina bekerjasama dengan Toyota untuk melakukan pengisian perdana dan test drive penggunaan Bioethanol yang bersumber dari batang tanaman Sorgum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pada test drive yang dilakukan di GIIAS 2024, Bioethanol 100 persen (E100) yang diproduksi dari tanaman Sorgum digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota. Senior Vice President Technology Innovation PT Pertamina (Persero), Oki Muraza, menjelaskan bahwa untuk mengadakan test drive ini, Pertamina telah memproduksi sebanyak 150 liter Bioethanol yang dihasilkan dari biomasa batang tanaman Sorgum. Proses produksi bahan bakar nabati ini menggunakan peralatan distilasi dan dehidrasi yang terdapat di fasilitas Laboratorium Technology Innovation milik Pertamina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Nira sorgum didapatkan melalui kerjasama dengan universitas yang sudah melakukan uji penanaman di beberapa lahan. Setelah itu, nira yang dihasilkan difermentasi menjadi Bioethanol dan kemudian dimurnikan,” ungkap Oki, Rabu, 24 Juli 2024.

bahan bakar Bioethanol Dok. Pertamina

Oki menambahkan bahwa Bioethanol yang diproduksi Pertamina telah diuji pada kendaraan Toyota Fortuner Flexy Fuel Vehicle (FFV) dan menunjukkan peningkatan performa dengan pembakaran yang lebih sempurna serta emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil pada umumnya. Langkah selanjutnya, ungkap Oki, adalah meningkatkan produksi Bioethanol dari skala laboratorium ke skala yang lebih besar. Selain itu, Pertamina juga menjajaki kemitraan untuk mendapatkan suplai Sorgum dan bahan nabati lainnya.

“Dengan memproduksi Bioethanol dari Sorgum, tidak hanya menjadi sumber energi baru terbarukan untuk Indonesia, tetapi juga inovasi ini memproduksi bahan bakar tanpa berkompetisi dengan bahan pangan. Ini dapat membuka lapangan pekerjaan dan usaha kecil menengah baru di sektor perkebunan Sorgum, pengolahan Nira, dan pengolahan Bioethanol,” tambah Oki.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan bahwa Pertamina sebagai pemimpin transisi energi secara berkelanjutan mendorong penggunaan Bioethanol sebagai bahan bakar transportasi. Pada hari ini, Pertamina menampilkan inovasi terbarunya yaitu Bioethanol 100% (E100) dan secara bertahap mengimplementasikan Bioethanol di Indonesia dimulai dari Pertamax Green 95 yang mengandung Bioethanol 5 persen (E5).

Fadjar menuturkan bahwa implementasi E5 pada industri hulu-hilirnya dapat memberikan manfaat berupa pengurangan impor gasoline nasional, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan GDP, dan diperkirakan berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 2,8 juta ton CO2 atau 1,9 persen emisi per tahun.

“Penggunaan Bioethanol akan memperkuat peta jalan Pertamina dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan. Pertamina akan melakukan ini secara bertahap yang utamanya untuk mendukung program pemerintah yaitu mencapai target Net Zero Emission di Tahun 2060,” ucap Fadjar.

Pertamina, sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus