Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, tak menyia-nyiakan pertemuan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) untuk mengajak para delegasi menanam pohon mangrove. Apalagi tema pertemuan empat negara di ASEAN ini mengusung Support Competitiveness and Climate Resilience atau Mendukung Daya Saing dan Ketahanan Iklim.
Di Kalimantan Barat, penanaman pohon dapat dipantau melalui sistem aplikasi dan pendataan pohon (SIPOHON) Kalbar. Aplikasi ini berfungsi mendata pohon-pohon yang ada di provinsi. “Melalui aplikasi ini orang bisa memesan pohon di Kalimantan Barat,” kata Sutarmidji.
Berikut petikan wawancara dengan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, di kantornya, pekan lalu.
Bagaimana kondisi lingkungan di Kalimantan Barat?
Data Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kalimantan Barat terus meningkat. Pada 2020 berada pada level 70,07. Kemudian pada 2021 menjadi 72,90. Perhatian kami adalah alih fungsi lahan dan perubahan tutupan hutan.
Saat ini luasan tutupan hutan mencapai 5,6 juta hektar tersebar di dalam kawasan hutan dan luar hutan. Pemerintah Kalimantan Barat terus menggalakkan program menanam pohon di semua lapisan masyarakat sampai generasi muda untuk menambah kawasan tutupan hutan.
Gerakan penanaman pohon dilakukan di sekolah dan kantor pemerintahan kita tanam di sekolah-sekolah dan kantor pemerintahan. Saya selalu mengingatkan mengingatkan untuk menanam, menanam, menanam.
Bagaimana pemahaman generasi muda tentang lingkungan?
Saya selalu mengingatkan generasi muda untuk tidak terbuai dengan sumber daya alam seperti tambang. Ke depan siapa yang bisa menguasai dan menjaga lingkungan yang akan menguasai ekonomi dan dunia. Karena banyak orang akan tergantung pada iklim, termasuk negara lain.
Bagaimana aksi penghijauan yang dilakukan Kalimantan Barat?
Kami melakukan penghijauan 161 ribu hektar mangrove yang tersebar di garis pantai sepanjang 1.398 kilometer. Kota Pontianak dalam waktu 10 tahun mampu menurunkan suhu 3-4 derajat celsius dengan penghijauan.
Kami juga membuat hutan seluas 2,03 hektar di kawasan Pendopo Gubernur Kalimantan Barat. Jenis tanaman yang ditanam adalah pohon-pohon endemik sebagai wadah edukasi generasi muda. Daerah-daerah tandus sedang melakukan penghijauan. Diperkirakan dalam waktu 3-5 tahun akan kembali hijau.
Anda memperkenalkan manfaat aplikasi SIPOHON Kalbar pada acara puncak BIMP-EAGA kepada delegasi?
SIPOHON Kalbar saya buat sewaktu menjabat Wali Kota Pontianak. Aplikasi ini berfungsi untuk melakukan pendataan pohon-pohon yang ada di Kalimantan Barat. Siapa saja dan dimana saja bisa memesan pohon melalui SIPOHON. Lokasi penanaman pohon juga bisa diketahui dari koordinatnya. Aplikasi ini juga bisa menangkal jika ada yang menyalahkan Indonesia tentang lingkungan.
Bagaimana peluang ekonomi Kalimantan Barat dengan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara?
Kami memiliki keanekaragam tanaman dan tumbuhan yang bisa menopang IKN. Sebelum saya menjadi gubernur, Kalimantan Barat selalu tergantung dari daerah lain. Tapi sekarang beras sudah surplus.
Dampak BIMP-EAGA bagi Kalimantan Barat?
Kami berharap dapat mendorong langsung dan tidak langsung dunia bisnis di Kalimantan Barat bergeliat.
Apa harapan Anda Kalimantan Barat ke depan?
Mempercepat hilirisasi agar pertanian, perkebunan, ternak, sumber daya manusia dan pariwisata segera bergerak dan memperoleh pasar yang luas. Kemitraan baik antarpemerintah daerah dan anggota BIMP-EAGA serta para pebisnis tentunya bisa dapat berkolaborasi dengan efektif. λ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini