Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesepakatan Empat Negara di Bumi Khatulistiwa

Indonesia bekerja sama membangun konektivitas dengan empat negara. Mendorong perekonomian dan kota hijau di wilayah perbatasan.

11 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Konferensi pers 25th BIMP-EAGA Ministerial Meeting.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyelenggaraan The 25th Ministerial Meeting Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) menghasilkan enam butir kesepakatan. Pertemuan tingkat menteri empat negara ASEAN digelar di Pontianak, Kalimantan Barat, 23-26 November 2022.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan sejumlah capaian BIMP-EAGA yang mengusung tema “Support Competitiveness and Climate Resilience”. Pertama, telah diselesaikan sembilan proyek infrastruktur prioritas (PIP) sepanjang 2022. Kedua, konektivitas menjadi kunci penting untuk mencapai tujuan Visi 2025.

“Kami mendukung langkah-langkah untuk menghidupkan kembali konektivitas udara Tawau-Tarakan, Pontianak-Kuching, Zamboanga-Kota Kinabalu dan Manado-Davao. Jalur laut baru Tanjung Silopo-Lahad Datu dan Bongao-Lahad Datu diharapkan dapat meningkatkan mobilitas manusia maupun perdagangan,” kata Airlangga. 

Ketiga, penyelesaian One Borneo Quarantine Initiative yang akan dilanjutkan dengan penandatanganan letter of intent pada 2023. Keempat, implementasi BIMP-EAGA sebagai green cities initiative, dimulai Kota Kendari dan dilanjutkan berbagai kota lainnya seperti, General Santos, Kota Kinabalu dengan dukungan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Airlangga mengatakan Pontianak menjadi kota yang mendapat pendampingan dari ADB dalam rencana aksi kota hijau. “Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan 14 green cities oleh Malaysia di Kuching dan Labuan,” ujarnya.

Kelima, kerja sama energi. Setelah sukses pembangunan interkoneksi kelistrikan Kalimantan Barat-Sarawak akan dilanjutkan dengan interkoneksi Mindanao-Visayas dan wilayah lainnya. “Kedepan, kami akan mulai membahas tentang transisi energi menuju perluasan akses ke sumber daya energi terbarukan dan energi bersih,” kata Airlangga. 

Keenam, penandatangan tiga nota kesepahaman Sarawak Business Federation dengan Kadin Kalimantan Barat dan Kadin Kalimantan Timur. Kemudian penandatangan nota Dewan Bisnis BIMP-EAGA Indonesia dengan Dewan Bisnis BIMP-EAGA Brunei Darussalam.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, mengatakan BIMP-EAGA di Pontianak berdampak positif kepada perekonomian di wilayahnya. Di antaranya, pembahasan kerja sama perdagangan Kalimantan Barat dengan Malaysia dan Brunei. Kemudian percepatan distribusi logistik antarnegara dan pengembagan wisata di daerah perbatasan. 

Selain itu, kata Sutarmidji, kerja sama kelistrikan akan dilanjutkan. Selama ini pasokan listrik Kalimantan Barat diimpor dari Malaysia. “Kerja sama bidang kelistrikan akan berlanjut dan hal ini menjadi bagian terpenting bagi kami,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sutarmidji mengajak delegasi dan menteri menanam pohon terkait perubahan iklim baik secara virtual melalui aplikasi SIPOHON dan menanam di halaman Pendopo. Usai menaman, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Keuangan Dan Ekonomi Brunai Darussalam Dato Seri Paduka Haji Khairuddin Bin Haji Abdul Hamid- Minister BIMP, Direktur Jenderal Unit Perencanaan Ekonomi pada Perdana Menteri Departemen Malaysia Dato’ Nor Azmie Bin Diron, serta Ketua Otoritas Pembangunan Mindanao Philiphine Sec. Maria Belen S. Acosta diajak meresmikan jogging track yang baru saja rampung di Hutan Kota Komplek Pendopo Gubernur Kalbar, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi Galeri Hasil Hutan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus