Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memajukan Pertanian dan Pendidikan di Tapanuli Utara

Menjadikan Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan mewujudkan pendirian perguruan tinggi negeri Universitas Tapanuli Raya.

22 Mei 2023 | 13.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Bupati Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Nikson Nababan, paham betul kunci pertumbuhan suatu daerah ada pada sektor pertanian dan peningkatan sumber daya manusia. Selama hampir 10 tahun menjabat, dia telah mempelajari topografi dan demografi kabupaten seluas 3.794 kilometer persegi dengan penduduk sekitar 300 ribu jiwa. “Pertanian dan pendidikan menjadi DNA Tapanuli Utara,” ujarnya.

Sebanyak 80 persen penduduk Kabupaten Tapanuli Utara bekerja sebagai petani. Nikson menjelaskan, pertanian yang berkembang sekarang bukan sekadar untuk bertahan hidup, melainkan pertanian yang mampu menjadi sumber penghidupan layak. Itu sebabnya, para petani harus memiliki kekuatan dalam kepemilikan lahan, modernisasi dan mekanisasi pertanian, dapat memperoleh bibit unggul hingga pemasaran.

Dalam hal status lahan pertanian, Nikson berusaha menambah luas area tanam dengan mengajukan pemutihan lahan kepada pemerintah pusat. Mekanisasi pertanian juga diterapkan karena tentu para petani tak akan mampu mengejar produksi yang berlimpah jika masih mencangkul.

Untuk mewujudkan modernisasi pertanian, setiap tahun Nikson mengalokasikan APBD untuk membeli alat mesin pertanian. Kemudian menyiapkan brigade tanam berupa traktor-traktor besar, termasuk untuk kebutuhan bahan bakar dan operatornya.

Ketika para petani sudah mampu menggenjot produksi dan kualitas hasil pertanian, Nikson melanjutkan, perlu uluran tangan dari berbagai pihak untuk membantu pemasaran dengan membuat hilirisasi dan jaminan harga. Termasuk prosedur izin edar, sertifikasi halal, dan berbagai kewenangan yang memudahkan petani agar didesentralisasi ke tingkat kabupaten/kota.

Mengenai pendidikan, Nikson mengingatkan filosofi orang Batak, yakni Anakon Hi Do Hamoraon di Au yang artinya anak adalah harta yang paling berharga. “Karena itu, semiskin-miskinnya orang Batak, pasti anaknya kuliah,” ujarnya. “Apapun dikerjakan asalkan anak bisa sekolah.”

Berangkat dari filosofi itu, Nikson berupaya agar kualitas pendidikan di Tapanuli Utara terus meningkat, sehingga masyarakat tidak perlu menyekolahkan anaknya ke luar daerah. “Cukup di Tapanuli Utara, para orangtua dapat menyekolahkan anaknya dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi,” kata dia.

Pria kelahiran Siborong-borong ini memperjungkan berdirinya sebuah perguruan tinggi negeri yang bersifat umum, sehingga lulusannya dapat diserap di dunia kerja. “Mudah-mudahan Bapak Presiden Joko Widodo segera menyetujui,” ujarnya.

Pendirian perguruan tinggi negeri Universitasi Tapanuli Raya di Tapanuli Utara, menurut Nikson, akan mendorong perkonomian kawasan dan membuka lapangan pekerjaan. Selain itu kehadiran kampus bakal meningkatkan aktivitas pariwisata, memicu berdirinya hotel bintang hingga pusat perbelanjaan.

“Ke depan, Tapanuli Utara menjadi lumbung pangan dan lumbung sumber daya manusia berkualitas. Kami membuka peradaban baru,” kata Nikson.

Di sisa masa jabatan, Nikson menyatakan tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara. “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dan mohon maaf apabila masih ada kekurangan selama memimpin Tapanuli Utara.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus