Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mendes PDT Sebut Kesejahteraan Desa Jadi Indikator Kemajuan Indonesia

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto mengatakan, kesejahteraan masyarakat di desa merupakan indikator utama kemajuan Indonesia. Menurutnya, Indonesia Emas 2045 butuh beragam peningkatan termasuk menjamin kesejahteraan desa.

13 November 2024 | 12.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto (kanan) saat menghadiri Launching Platform Pelatihan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) di Lapangan Balai Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada Senin, 11 November 2024. Dok. Kemendes

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto mengatakan, kesejahteraan masyarakat di desa merupakan indikator utama kemajuan Indonesia. Menurutnya, Indonesia Emas 2045 butuh beragam peningkatan termasuk menjamin kesejahteraan desa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Desa ini menjadi ujung tombak pembangunan kita, maka tagline Kemendes sekarang Bangun Desa, Bangun Indonesia. Jadi kalau kita membangun desa pastilah otomatis membangun Indonesia," ujarYandri saat membuka acara Launching Platform Pelatihan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD), di lapangan Balai Bengkulu, pada Selasa, 12 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk memajukan desa, Kemendesa PDT pun dipilih menjadi salah satu kementerian yang bertanggung jawab menjalankan program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) yang terjalin antara Pemerintah RI dengan Bank Dunia.

Yandri pun mengajak seluruh kepala desa agar bahu-membahu melibatkan warga dalam memutuskan kebijakan pembangunan desa. Audiensi publik seperti musyawarah desa memungkinkan setiap kalangan dapat berbicara tentang pengalaman, kekhawatiran, dan harapan mereka.

Upaya ini juga dapat menciptakan ruang percakapan yang transparan, sehingga bisa dimanfaatkan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa untuk mengidentifikasi solusi dari permasalahan sosial-ekonomi yang ada.

"Membangun desa itu tidak bisa hanya mengandalkan kepala desa sendiri. Atau kalau ada persoalan hanya menyalahkan kepala desa sendiri. Kita harus bersatu padu, harus bahu-membahu," ujarnya. "Karena semua persoalan itu banyak di desa,” tambahnya. (*)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus