Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kerja keras Bupati Madiun, Ahmad Dawani meningkatkan produksi porang. Madiun terpilih menjadi salah satu dari 263 Kabupaten yang difokuskan untuk mengembangkan tanaman umbi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya sudah dengar laporannya. Luar biasa Bapak Bupati kita. Teruskan dan jalankan dik. Tentu bersama Ibu Gubernur," ujar Mentan saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melakukan Gerakan Panen Porang di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Kamis, 17 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan, Menko Muhadjir memiliki pengalaman dengan porang di Madiun saat masih kuliah, karena porang sebenarnya telah ditanam petani setempat sejak 1980-an. "Waktu saya KKN, zaman kuliah dulu. Saya mendampingi petani di sini untuk membuat chip. Tapi tentu dengan cara yang tidak seperti sekarang ini. Masih tradisional," ujarnya.
Parmo (47 tahun), salah satu petani di Desa Klangon mengatakan bahwa Porang awalnya tidak dilirik orang karena dianggap sebagai tanaman liar. Memasuki awal 2000-an saat harganya mulai merangkak naik, orang beramai-ramai menanam Porang.
"Sebetulnya, tahun 60-an sudah ada Porang. Tapi memang mulai dibudidayakan tahun 1985. Waktu itu dibentuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang mewadahi petani porang. Sekarang ada sekitar 350 petani yang menggarap 240 hektar," kata Parmo.
Selain di Kecamatan Saradan, Porang di Madiun juga bisa ditemui di Kare, Dolopo, Dagangan, Mejayan, Gemarang, Wungu, Wonoasri, Pilangkenceng dan Madiun.
Produksi umbi basah Porang di Madiun dalam tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Tahun 2018, produksi umbi basah mencapai 8,8 ton. Tahun berikutnya melonjak menjadi 20,79 ton, dan pada 2020 naik dua kali lipat, 50,1 ton.
Sementara itu, produksi chip juga mengalami peningkatan. Pada 2018 mencapai 1,5 ton, tahun 2019 melonjak 3 kali lipat menjadi 5,1 ton dan 2020 naik lagi, 12,5 ton. (*)