Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengajak diaspora Pulau Kisar untuk bergotong-royong membantu memajukan daerah. Hal tersebut disampaikan saat menjadi keynote speaker dalam Festival Foto dan Film Kisar Forever Island di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu, 5 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya harap dengan adanya event ini bisa menggerakkan hati para diaspora Kisar yang telah sukses untuk kembali ke desa,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Eko mengatakan desa-desa di Indonesia, khususnya Pulau Kisar, memiliki potensi alam yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi unggulan daerah. Pulau Kisar sendiri, menurut dia, memiliki garis pantai yang sangat luas dan indah sehingga berpotensi dikembangkan menjadi destinasi wisata. Dengan begitu ia berharap, Pulau Kisar dapat menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia.
“Potensi desa sangat besar. Diaspora-diaspora Kisar yang telah sukses, yang telah memiliki banyak jaringan, diharapkan bisa membantu akselerasi pembangunan agar Kisar menjadi lebih maju. Saya lihat garis pantainya sangat bagus,” katanya.
Terkait dengan hal itu, Menteri Eko mengapresiasi ide warga serta diaspora Kisar yang berinisiatif membantu pembangunan warga Kisar melalui karya seni fotografi dan film. Menurut dia, ide kreatif itu senada dengan Nawacita ketiga Presiden Joko Widodo, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
“Kemiskinan di negara kita menurun 1,8 juta jiwa. Sebanyak 1,2 juta di antaranya ada di desa. Kalau kita pertahankan penurunan angka kemiskinan di desa seperti ini, suatu saat angka kemiskinan di desa akan menjadi lebih kecil dibanding angka kemiskinan di kota,” ucapnya.
Adapun kata Kisar, menurut Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Fary Djemy Francis, adalah sebuah pulau di Maluku yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Festival foto dan film itu sendiri, menurut dia, merupakan pengantar bagi diaspora Pulau Kisar yang telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia untuk bersama-sama kembali ke kampung halaman.
“Diaspora kita bersama-sama dengan masyarakat Kisar. Dengan jaringan-jaringan yang kita miliki, kita akan datang ke sana menggali potensi Pulau Kisar, sehingga wajah masyarakat Pulau Kisar yang ceria bisa lebih bersinar lagi,” kata Fary. (*)