Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pertanian: Indonesia Bisa Memenuhi Kebutuhan Pangan Dunia

Diperlukan pemikiran dan kerja keras semua pemangku kepentingan termasuk dari Kelompok Kerja (Pokja) Bidang Ahli dan Bidang Pemberdayaan Dewan Ketahanan Pangan.

29 Juli 2018 | 10.35 WIB

Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta, Sabtu, 28 Juli 2018.
Perbesar
Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta, Sabtu, 28 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Kementerian Pertanian pada 2016-2017 telah mewujudkan kedaulatan pangan dengan  pencapaian swasembada beberapa komoditas seperti beras, jagung, bawang merah, cabe, daging ayam, telur, dan minyak goreng.

"Kini, muncul harapan untuk mandiri dan berdaulat pangan bagi bangsa Indonesia dengan memproduksi beragam pangan berbasis sumber daya lokal. Kenyataan bahwa Indonesia adalah bangsa besar memiliki keanekaragaman hayati nomor dua di dunia," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam sambutannya yang dibacakan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi pada Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta, Sabtu, 28 Juli 2018.

Menurut Amran Sulaiman, potensi sumber daya pangan Indonesia berlimpah, terdapat sekitar 100 jenis pangan sumber karbohidrat, 100 jenis kacang-kacangan, 250 jenis sayuran, dan 450 jenis buah-buahan.

"Keanekaragaman hayati ini, bila kita kelola dengan baik akan menjadi bahan pangan, bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, juga bisa memenuhi kebutuhan pangan dunia," kata Amran.

Selain itu, produksi pangan  beragam sangat penting mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat, sehingga dapat mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, aktif, dan produktif.

Namun menurut Amran, saat ini bangsa Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan pangan dan gizi, termasuk akses terhadap pangan. Selain itu, permasalahan pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia masih jauh dari ideal, di mana saat ini didominasi karbohidrat dari padi-padian.

"Masyarakat kita masih kurang mengkonsumsi protein dari sumber pangan hewani. Juga kurang  mengkonsumsi sayur dan buah," ujar Amran.

"Apabila kondisi ini dibiarkan,  dapat menimbulkan persoalan serius dalam menyiapkan generasi tangguh dan berdaya saing. Karena itu, diperlukan suatu strategi yang tepat untuk memperkuat program penganekaragaman pangan dan implementasinya di masyarakat," ujar Amran yang juga Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan.

Melihat permasalahan tersebut, menurut Amran,  diperlukan pemikiran dan kerja keras semua pemangku kepentingan termasuk dari Kelompok Kerja (Pokja) Bidang Ahli dan Bidang Pemberdayaan Dewan Ketahanan Pangan.

Diskusi pada rakor ini dipandu Tenaga Ahli Menteri Pertanian Sam Herodian. Para pemateri antara lain Kepala BKP/Sekretaris DKP Agung Hendriadi dengan makalah Dukungan Kebijakan untuk Pengembangan Diversifikasi Pangan dan Gizi, Peneliti BPPT Nur Mahmudi Ismail dengan makalah Strategi Komunikasi dan Promosi Diversifikasi Pangan di Era Digital, dan Ketua Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Drajat Martianto dengan makalah Modernisasi Olahan Pangan Lokal: Potensi Bisnis dan Penyerapan Pangan Ritel.

Rakor dihadiri anggota Pokja Bidang Ahli dan Pokja Bidang Pemberdayaan Ketahanan Pangan, kepala dinas pertanian seluruh Provinsi di Indonesia (selaku Sekretaris DKP Provinsi) yang menjadi ukung tombak dalam pelaksanaan kegiatan di daerah.

Melalui rakor ini diharapkan semangat untuk mensukseskan penganekaragaman pangan menjalar ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, pembangunan ketahanan pangan yang berlandaskan kedaulatan dan kemandirian pangan dapat diwujudkan guna mendukung cita-cita pembangunan nasional menuju manusia Indonesia yang berkualitas.(*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Rifwan Hendri

Rifwan Hendri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus