Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Pemerintah Kota Padang meraih penghargaan terbaik pertama dalam kategori Pemerintah Daerah Penerima Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan Operasional Kesehatan Pengawasan Obat dan Makanan yang berkinerja baik dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin yang didampingi Pelaksana tugas Kepala BPOM, L Rizka Andalucia kepada Wali Kota Padang Hendri Septa dalam perayaan HUT BPOM ke-23 tahun di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Ahad, 4 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bantuan Operasional Kesehatan Pengawasan Obat dan Makanan (BOK POM) sudah ada sejak tahun anggaran 2020 dan telah memasuki tahun kelima. Pada pelaksanaan tahun anggaran 2023, BPOM melakukan evaluasi terhadap 359 Kabupaten atau Kota penerima BOK POM dengan kriteria penilaian berdasarkan pencapaian pada aspek realisasi anggaran dan realisasi output, serta aspek kesesuaian pelaksanaan pengawasan atau kegiatan dengan Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik BOK POM 2023.
Hasilnya, berdasarkan evaluasi tersebut, Pemerintah Kota Padang mendapatkan skor tertinggi dan menempati urutan pertama. Kemudian disusul Pemerintah Kabupaten Merauke dan Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara.
Wali Kota Padang Hendri Septa, bersyukur atas penghargaan tersebut. "Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hari ini saya tidak menyangka mendapat penghargaan terbaik tertinggi secara nasional terkait kinerja pengelolaan BOK POM," kata Hendri.
Menurut dia, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak di Pemerintah Kota Padang. "Kami bahagia luar biasa, hari ini kami merasakan jerih payah selama ini, saya berterima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang (Srikurnia Yati) beserta jajaran dan semua yang membantu termasuk para pemilik apotik, toko obat, serta pelaku usaha industri rumah tangga yang menjaga kualitas dengan baik, sehingga Padang mendapatkan penghargaan tertinggi tahun ini. Ini jerih payah kita semua," ujarnya.
Hendri pun memberikan penghargaan ini untuk seluruh masyarakat Kota Padang. "Penghargaan ini kami persembahkan untuk seluruh warga Kota Padang, Sumatera Barat," kata dia.
Hendri menjelaskan, peredaran obat dan makanan di Kota Padang memang selalu diawasi dengan baik. "Selalu dikontrol dan diawasi. Saya masih ingat dua kali mengawasi makanan kadaluarsa setiap lebaran. Kami cek terutama produk dalam parcel, karena ini yang sering kecolongan, dan produknya kebanyakan impor dari Malaysia," ujarnya.
Meski khawatir peredarannya, namun Hendri menyatakan dapat mengawasi bersama Dinas Kesehatan dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Padang. "(Parcel lebaran) ini agak khawatir kami. Tapi tidak apa-apa, karena bersama BBPOM Dinas Kesehatan Kota Padang kami bisa kawal. Jadi prosedurnya langsung ke lapangan".
Hendri pun berencana membuat minuman sehat asli dari Kota Padang yang terbuat dari Bengkoang atau Bengkuang. "Saya kepikir Kota Padang kan, kota Bengkuang, terserah bu Kadis kesehatan bagaimana Bengkuang jadi minuman, yang diminum badan sehat dan wajah bersih. Ini sesuai arahan bapak Presiden setiap kota punya identitas atau ciri khas. Kota Padang kota Bengkuang dari hilirisasinya jelas bisa untuk buah, bahan kosmetik, mudah-mudahan bisa diolah dengan baik," kata Hendri. (*)