Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemkab Pasuruan Raih Tiga Penghargaan di Puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia

Penerapan pengembangan pangan lokal sebagai pangan alternatif selain padi atau beras

17 Oktober 2024 | 22.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penjabat Bupati Pasuruan Nurkholis menerima bersama Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dalam Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke- 44, di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition, Kota Surabaya, Rabu 26 Oktober 2024. Dok. Pemkab Pasuruan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Pemerintah Kabupaten Pasuruan meraih tiga penghargaan pada Puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-44 Provinsi Jawa Timur tahun 2024. Penghargaan diserahkan Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono kepada Penjabat Bupati Pasuruan, Nurkholis di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition, Surabaya, Jawa Timur.

Penghargaan pertama yakni "Peduli Ketahanan Pangan Tahun 2024" dengan kategori Bidang Diversifikasi Pangan Lokal berkat inovasi Pengembangan Usaha Pangan Lokal Berbasis Mokaf (Pangkal Bemo). Penghargaan kedua, Pemerintah Kabupaten Pasuruan meraih Juara 1 Stan Terbaik. Sedangkan penghargaan ketiga, Juara 3 Kreativitas Inovasi Teknologi (Krenotek) Teh Bunga Semalam (Sedap Malam). Ketiga apresiasi diberikan pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Dalam kegiatan itu, Penjabat Gubernur Adhy berkesempatan mengunjungi stan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Di sana terdapat aneka tanaman pangan dan hortikultura seperti jagung dan makanan olahannya, mangga, dan lainnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri mengatakan, terdapat beberapa jenis tanaman umbi-umbian yang dibudidayakan. Dari hasil panennya kemudian dikelola dalam bentuk tepung Mocaf. "Salah satunya Ubi Kayu. Produk akhirnya berupa aneka makanan olahan (kudapan dan). Selain itu ada juga Sorgum, Ubi Jalar, Porang, Talas dan macam umbi-umbian lainnya," ujar dia.

Tanaman Sorgum banyak dibudidayakan di Kecamatan Lekok dan kecamatan Nguling dengan sistem tumpanangsari bersama. Sedangkan Porang banyak dikembangkan di Kecamatan Lumbang, dibudidayakan sejak 2020. Ada juga Ubi jalar yang ditanam di Kecamatan Prigen dan Kecamatan Purwodadi. "Agar banyak masyarakat yang membudidayakannya, kami intens melakukan sosialisasi pengolahan tepung pati. “Sasarannya ke masyarakat utamanya di daerah rawan pangan dan ada balita stunting," ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fifia Asiani

Fifia Asiani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus