Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rakernas APPSI 2018, Kerjasama Silang Antar-Provinsi

Melalui kerjasama antar-daerah, kecenderungan ego daerah dapat dihindari, dan visi tentang kebersamaan sebagai suatu bangsa dan negara dapat tumbuh,

23 Februari 2018 | 11.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dam Gubernu Jawa Barat di acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dengan tema "Kerja Sama Perdagangan Antar Daerah untuk Penguatan Ekonomi Nasional", di The Trans Luxury Hotel Bandung, 21- 23 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO JABAR – Pemerintah daerah perlu membentuk kekuatan yang besar, dengan menyatukan berbagai kekuatan yang ada dari masing-masing daerah dengan bekerjasama dan bersinergi. Kerjasama juga bisa dilakukan untuk mengatasi hambatan lingkungan untuk mencapai tingkat produktivitas perdagangan yang lebih tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan hal tersebut pada acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dengan tema "Kerja Sama Perdagangan Antar Daerah untuk Penguatan Ekonomi Nasional",   di The Trans Luxury Hotel Bandung, 21- 23 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Tjahjo,  pihak-pihak yang bekerjasama dapat mencapai kemajuan yang lebih tinggi. Dengan kerjasama, masing-masing daerah akan mentransfer ilmu, keterampilan, dan informasi.  "Setiap daerah akan berusaha memajukan atau mengembangkan diri dari hasil belajar bersama," kata Tjahjo di hadapan  delegasi dari 34 provinsi.

Tjahjo mengilustrasikan, jika suatu daerah secara sendiri-sendiri memperjuangkan kepentingannya, mungkin kurang diperhatikan. Tetapi bila ia masuk menjadi anggota suatu forum kerjasama daerah, maka suaranya akan lebih diperhatikan.

Selain itu, ihak-pihak yang bekerjasama dapat memperkecil atau mencegah konflik. Dengan kerjasama, daerah-daerah yang semula bersaing ketat atau sudah terlibat konflik, dapat bersikap lebih toleran dan berusaha mengambil manfaat atau belajar dari konflik tersebut.

"Kerjasama ini dapat menghilangkan ego daerah. Melalui kerjasama tersebut, kecenderungan ego daerah dapat dihindari, dan visi tentang kebersamaan sebagai suatu bangsa dan negara dapat tumbuh," katanya.

"Contohnya, Pak Gubernur Jawa Barat (Aher) ini, kalau tidak berbaik hati dengan Pak Gubernur Jawa Timur akan repot, karna Pakde Karwo ini tiap hari mengirim 650 lebih ekor sapi ke Jawa Barat. Timbal baliknya, hasil tekstil di Jabar dikirim ke Jatim," tukas  Tjahjo Kumolo.

Tjahjo mengungkapkan,  pihaknya telah melakukan survey terhadap kinerja sejumlah kepala daerah yang menjalankan tugas selama dua periode. Hasilnya, 60 persen masyarakat cukup puas dan masih menginginkan kepala daerah tersebut menjabat kembali. Tjahjo menyebut, nama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai salah satu contohnya.

"Kita survei 60 persen masyarakat mau lagi (Gubernur) yang sudah dua periode ini (menjabat)," ungkap dia.

Menurut dia, tingkat kepuasan masyarakat  hadir karena janji-janji kampanye gubernur yang hampir seluruhnya terpenuhi. Maka Mendagri mengapresiasi setinggi-tingginya dedikasi yang sudah diberikan gubernur dalam waktu hampir 10 tahun. Hingga Mendagri 'menjuluki' dengan sebutan "gubernur senior."

"Hampir 90 persen janji-janji kampanye terpenuhi. Saya harap penggantinya bisa lebih baik nanti," ucap Tjahjo.(*)

Rifwan Hendri

Rifwan Hendri

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus