Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ridwan Kamil Ajak Warga Gemar Membaca

Emil berharap kegiatan serupa dapat digelar beberapa kali setahun, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di perdesaan.

28 Juni 2019 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Buka Big Bad Wolf 2019, Ridwan Kamil mengajak warganya gemar membaca buku untuk menambah ilmu pengetahuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO JABAR — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengajak warganya gemar membaca buku untuk menambah ilmu pengetahuan. Sebab menurut dia, mereka yang kurang pengetahuan mudah terpapar hoaks karena kurang referensi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini juga tentang bagaimana akses terhadap buku-buku dari berbagai penjuru dunia, yang selama ini mahal menjadi lebih murah dengan sebuah upaya," ujar Gubernur saat membuka bazar buku Big Bad Wolf yang digelar pada 28 Juni-8 Juli 2019, di Mason Pine Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, 27 Juni 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengapresiasi pameran buku murah terbesar di Jawa Barat itu. Ia terkesima dengan antusiasme masyarakat dalam pameran ini. Pengunjung mengantre panjang meski meski disengat terik matahari. "Saya sangat terharu, ini luar biasa, antreannya panjang sekali, menandakan minat baca cukup tinggi," ujar Gubernur.

Emil terharu karena menurut Unesco, persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya, dari setiap 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

Mantan Wali Kota Bandung itu berharap kegiatan serupa dapat digelar beberapa kali setahun, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di perdesaan. "Kami komit tidak hanya berlangsung sekarang saja, tetapi juga seterusnya, tidak hanya di kota tetapi juga di desa-desa. Tujuannya adalah meningkatkan minat baca, menguatkan pengetahuan masyarakat Indonesia," katanya.

Gubernur Emil menyebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan berbagai program literasi, di antaranya Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) berupa perpustakaan jalanan dan Candil (Maca Dina Digital Library), yang didukung teknologi gawai.

Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi, menuturkan salah satu penyebab rendahnya minat baca adalah keterbatasan akses pada buku serta kurangnya variasi buku.

Untuk itu diperlukan inovasi dan kreativitas dalam memproduksi bahan bacaan. Ia mengambil contoh  “buku ajaib”, yang ditampilkan dalam pameran. Buku itu menggunakan teknologi augmented reality (AR) sehingga lebih menarik untuk dielaborasi pembaca.

"Augmented reality adalah penggabungan antara objek virtual dengan objek nyata yang bersifat interaktif secara real time. Sehingga pembaca dapat berinteraksi dengan karakter di dalam buku untuk mengembangkan imajinasi," kata dia. (*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus