Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ridwan Kamil: Orang Sunda Ahli Diplomasi

Warga Sunda yang merantau ke seluruh Indonesia merupakan warga yang paling mudah diterima oleh warga lokal.

4 Maret 2019 | 21.25 WIB

Pelantikan 10 Pengurus Cabang Paguyuban Pasundan se-wilayah Sumatera Utara, di aula Medan International Convention Center (MICC) Kota Medan, Minggu (3/3/19).
Perbesar
Pelantikan 10 Pengurus Cabang Paguyuban Pasundan se-wilayah Sumatera Utara, di aula Medan International Convention Center (MICC) Kota Medan, Minggu (3/3/19).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyaksikan langsung pelantikan sepuluh Pengurus Cabang Paguyuban Pasundan se-wilayah Sumatera Utara, di Aula Medan International Convention Center (MICC) Kota Medan, Minggu, 3 Maret 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kesepuluh pengurus cabang yang dilantik oleh ketua PB Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi tersebut antara lain PC Kota Medan, PC Kabupaten Asahan, PC Kabupaten Batubara, PC Kota Binjai, PC Kabupaten Deli Serdang, PC Kota Tebing Tinggi, PC Kabupaten Langkat, PC Kabupaten Serdang Bedagai, PC Kota Tanjung Balai dan PC Kota Pematang Siantar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pada sambutannya, Gubernur yang akrab disapa Emil ini berpesan agar warga Sunda di Sumatera Utara harus bisa menyesuaikan dengan kultur lokal. "Warga Jabar yang merantau disini hiduplah seperti air ikuti bentuk wadahnya, artinya harus menyesuaikan," katanya.

Dari pengamatannya, Ridwan menyatakan, warga Sunda yang merantau ke seluruh Indonesia merupakan warga yang paling mudah diterima oleh warga lokal. Emil menceritakan, saat terjadi konflik di suatu daerah, warga Sunda biasanya menjadi penengah atau yang mendamaikan. Menurutnya, warga Sunda adalah ahli diplomasi, salah satu tokohnya yaitu mantan Menteri Luar Negeri RI Muchtar Kusumaatmadja.

"Saya sangat senang karena orang Sunda citranya positif maka harus dipertahankan, saya dengar dimana-mana selalu jadi juru damai, menandakan kita silih asah, asih, asuh, dimanapun berada. Contohnya saja Muchtar Kusumaatmadja, legenda Menlu, datang dari tatar Sunda," ungkap Emil.

Ia mengaku bangga warga Sunda di perantauan sudah memperlihatkan sifat ukhuwah watoniah atau persaudaraan dalam kebangsaan. Sebagaimana terlihat dari sejumlah pengurus PC Paguyuban Pasundan di Sumut, mereka tidak hanya berasal dari suku Sunda.

"Maka tidak heran PC Tanjung Balai diketuai oleh Usfansyah Marpaung, walaupun bukan etnis Sunda semua tapi mau jadi pengurus Paguyuban Pasundan. Ini menandakan semangat Pancasila sudah dipraktekan," ujarnya.

Pada acara pelantikan pengurus cabang yang dirangkaikan dengan silaturahmi akbar Paguyuban Pasundan tersebut hadir ribuan masyarakat Sunda dari berbagi wilayah Sumut. Mereka ada yang sudah menetap di Tanah Karo hingga puluhan tahun lamanya.

"Saya sudah bilang ke ketua Paguyuban Pasundan kalau butuh apapun, alat kesenian atau menolong masyarakat silakan kontak saya, Insya Allah akan dibantu," ucap Emil.

Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi mengatakan, pengurus cabang di Sumatera Utara tak hanya berasal dari etnis Sunda tetapi juga dari suku Batak dan Minang. Selain di Indonesia, ia pun telah melantik pengurus Paguyuban Pasundan di berbagai negara seperti Amerika, Kanada, Korea Selatan, Turki, Uzbekistan, Jepang, Australia dan beberapa negara di Eropa.

"Sudah kami lantik, dan yang terakhir mengajukan itu di Polandia, karena memang banyak mahasiswa Unpas dari berbagai negara," kata Didi.(*)

Rifwan Hendri

Rifwan Hendri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus