Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rieke Dorong Peningkatan Kesejahteraan Petugas Transportasi Selama Arus Mudik

Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kondisi fisik dan mental para pekerja transportasi, terutama masinis, operator IT, dan petugas keamanan yang bertugas selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025.

24 Maret 2025 | 14.39 WIB

Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN, PT KAI (Persero), KCIC, dan Perum Damri di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 21 Maret 2025. Dok. DPR/Saum/vel)
Perbesar
Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN, PT KAI (Persero), KCIC, dan Perum Damri di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 21 Maret 2025. Dok. DPR/Saum/vel)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kondisi fisik dan mental para pekerja transportasi, terutama masinis, operator IT, dan petugas keamanan yang bertugas selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN, PT KAI (Persero), KCIC, dan Perum Damri, di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 21 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rieke menekankan bahwa di balik kelancaran transportasi mudik, ada ribuan petugas yang harus bekerja tanpa libur, bahkan meninggalkan keluarga mereka di hari raya. Oleh karena itu, ia mendorong jaminan kesejahteraan bagi mereka agar dapat bekerja dengan optimal.

Adapun berdasarkan laporan yang Rieke terima, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, dengan 235.870 penumpang per hari. Sementara puncak arus balik diprediksi pada 6 April 2025, dengan 267.613 penumpang.

KAI pun mengerahkan 9.690 petugas keamanan yang terdiri dari 8.649 petugas internal dan 1.041 petugas eksternal. Selain itu, sebanyak 2.021 petugas dikerahkan untuk pemeriksaan jalur, 327 petugas untuk penjagaan lintasan, serta 735 personel untuk pengamanan di stasiun dan perjalanan kereta api. menanggapi hal itu, Rieke menekankan, mereka yang bertugas selama Lebaran termasuk masinis dan operator teknologi di pusat pengendali IT di Bandung harus mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai.

“Jangan sampai mereka yang menjaga keselamatan jutaan pemudik justru kelelahan atau mengalami gangguan kesehatan akibat beban kerja yang berat,” ujarnya.

Selain beban kerja yang tinggi, petugas transportasi juga menghadapi tantangan keamanan. Tercatat ada 342 titik rawan gangguan keamanan, dengan kasus pencurian aset, perusakan jalur, dan pelemparan batu ke kereta yang masih marak terjadi.

“Kasus pelemparan batu ini bukan hanya membahayakan penumpang, tapi juga mengancam keselamatan masinis dan kru di dalam kereta. Kita harus memastikan ada langkah konkret untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.

Tidak henti, ia mendorong pemerintah daerah dan PT KAI untuk bekerja sama dalam meningkatkan keamanan di jalur-jalur rawan serta menambah personel keamanan di titik-titik kritis. Di sisi lain, dirinya mengusulkan agar pemerintah dan operator transportasi memberikan insentif tambahan bagi pekerja yang bertugas selama Lebaran, termasuk tunjangan kesehatan dan dukungan mental.

Rieke pun mengusulkan pemberian pemeriksaan kesehatan berkala, vitamin, serta sistem rotasi kerja yang lebih manusiawi agar pekerja tidak mengalami kelelahan ekstrem selama masa puncak mudik dan arus balik. “Kita tidak boleh menganggap mereka sekadar petugas di lapangan. Mereka adalah pahlawan transportasi yang memastikan masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman,” kata Rieke.

Rieke mengatakan, tanpa mereka, kelancaran mudik yang dinikmati jutaan orang tidak akan mungkin terjadi. "Bagi yang tidak bisa berlebaran bersama keluarga karena harus bertugas, saya ingin mengucapkan terima kasih atas pengabdian kalian. Semoga ke depan ada kebijakan yang lebih baik untuk memastikan kalian mendapatkan hak yang seimbang dengan pengorbanan kalian.” (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus