Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO OTOMOTIF - Berjalan ke arah luar Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, kami ditawari tumpangan oleh sejumlah sopir taksi yang sedang menunggu calon penumpang tepat di pintu keluar bandara. Kami sepakat untuk naik taksi ke destinasi pertama Jelajah Negeri Kabupaten Ende, yakni Rumah Pengasingan Bung Karno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berjalan ke arah luar Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, kami ditawari tumpangan oleh sejumlah sopir taksi yang sedang menunggu calon penumpang tepat di pintu keluar bandara. Kami sepakat untuk naik taksi ke destinasi pertama Jelajah Negeri Kabupaten Ende, yakni Rumah Pengasingan Bung Karno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Begitu sampai di lokasi, kami merasa takjub melihat rumah yang begitu sederhana namun rapi. Terdapat patung Bung Karno sedang berdiri memegang tongkat tepat di halaman rumah. Warna putih mendominasi seluruh bagian rumah, dengan sedikit warna hijau di bagian pintu dan atap.
Ketika memasuki bagian dalam rumah, kami menemukan benda-benda bersejarah yang pernah dipakai oleh Bung Karno selama menjalani masa pengasingan di Ende. Beberapa di antaranya adalah pulpen, piring, buku-buku bacaan, hingga biola.
Berjalan ke arah luar Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, kami ditawari tumpangan oleh sejumlah sopir taksi yang sedang menunggu calon penumpang tepat di pintu keluar bandara. Kami sepakat untuk naik taksi ke destinasi pertama Jelajah Negeri Kabupaten Ende, yakni Rumah Pengasingan Bung Karno.
Di bagian halaman belakang rumah, mata kami langsung tertuju pada sumur yang ternyata sudah ada sebelum rumah ini dibangun. Letaknya tepat di tengah-tengah antara dapur dan ruang ibadah.
Berjalan ke arah luar Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, kami ditawari tumpangan oleh sejumlah sopir taksi yang sedang menunggu calon penumpang tepat di pintu keluar bandara. Kami sepakat untuk naik taksi ke destinasi pertama Jelajah Negeri Kabupaten Ende, yakni Rumah Pengasingan Bung Karno.
Sejarahnya, rumah ini dijadikan lokasi pengasingan saat pemerintah Hindia Belanda menangkap Soekarno karena dianggap melakukan pergerakan yang membahayakan. Bung Karno pun terpaksa harus menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik.
Di rumah yang asri ini di tengah perumahan penduduk ini, Bung Karno tinggal bersama istrinya Inggit Garnasih, anak angkatnya Ratna Djuami, dan mertuanya Ibu Amsi. Terdapat dua buah kamar di dalam rumah ini, yakni kamar Bung Karno di sebelah kanan rumah dan kamar mertuanya yang terletak di seberangnya. Kasur, bantal, guling, dan barang-barang di dalamnya masih sangat dijaga keasliannya.
#CeritaPahlawanKini #JelajahNegeriTempo (*)