Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Momen haru terjadi di Bundaran Patung Golok, Kompleks Pemerintah Kabupaten Bekasi pada Kamis, 20 Februari 2025. Bupati Bekasi terpilih Ade Kuswara Kunang dan Wakil Bupati Asep Supria Atmaja sungkem di hadapan orang tua masing-masing. Air mata mengalir deras di pipi mereka, menyatu dengan senyum dan pelukan hangat dari kedua orang tua yang penuh kebanggaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ade dan Asep baru saja tiba dari Istana Kepresidenan di Jakarta. Bersama ratusan kepala daerah lainnya, mereka dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan sahnya kepemimpinan ini, keduanya siap membangun Kabupaten Bekasi seperti yang pernah dijanjikan selama kampanye.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga Kabupaten Bekasi menyambut Ade dan Asep. Nama mereka dielu-elukan masyarakat di sepanjang jalan menuju gedung DPRD Kabupaten Bekasi. Tradisi penyambutan lewat pertunjukan Longser dan Palang Pintu menyatu dengan tarian dan musik tradisional, menciptakan atmosfer yang penuh kehangatan dan harapan.
Setelah pesta penyambutan, Ade mengaku akan fokus pada rencananya membangun Kabupaten Bekasi, terutama untuk mewujudkan visi "Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Bekasi, Bangkit, Maju, dan Sejahtera" selama lima tahun ke depan.
Implementasi visi dan misi itu dijabarkan oleh Ade saat tiba di gedung dewan untuk menghadiri serah terima jabatan sekaligus rapat paripurna perdana. Di hadapan anggota parlemen, dia menyatakan telah menyiapkan program prioritas 100 hari kerja yang disinkronkan dengan perangkat daerah.
Salah satu program utama adalah memberikan insentif guru ngaji kampung di 187 desa dan kelurahan se-Kabupaten Bekasi. “Kami memiliki program sepuluh guru ngaji kampung untuk mendapatkan insentif,” katanya. “Namun, ada juga yang belum bisa masuk dalam anggaran 2025 karena menyesuaikan dengan program yang telah dicanangkan.”
Selain insentif guru ngaji, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga akan fokus pada program peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik honorer. Menurut Ade, guru honorer di Kabupaten Bekasi, harus mendapatkan perhatian, baik dalam bentuk peningkatan insentif maupun kesempatan untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Ade juga menyoroti sektor kesehatan dengan rencana memperluas cakupan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu. Dia menjelaskan, program ini akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan agar semakin banyak warga Kabupaten Bekasi yang bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan tanpa terbebani biaya.
Di bidang infrastruktur, Ade dan Asep mendorong perbaikan jalan di desa-desa yang masih mengalami kerusakan. Program perbaikan infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan drainase turut menjadi fokus utama. Upaya ini untuk mengatasi sejumlah masalah yang masih sering terjadi, salah satunya banjir.
Ade pun menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program bantuan permodalan bagi UMKM. Menurut dia, Kabupaten Bekasi memiliki potensi besar dalam sektor usaha kecil dan menengah, sehingga pemerintah daerah perlu hadir dengan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, termasuk melalui kemudahan akses permodalan dan pelatihan kewirausahaan.
Dalam melaksanakan program-program tersebut, Ade meminta dukungan penuh dari seluruh perangkat daerah dan masyarakat. Dia menegaskan pentingnya keselarasan dalam menjalankan pemerintahan demi kepentingan rakyat. “Kami berharap seluruh perangkat daerah dapat selaras dalam melaksanakannya, karena bupati adalah wakil rakyat yang bekerja untuk rakyat,” ujar dia.