Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS - Melalui momentum peringatan Coral Day atau Hari Terumbu Karang 2018, Sea World Ancol bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengedukasi masyarakat dengan serangkaian kegiatan menarik di arena rekreasi dan edukasi biota laut, Sea World Taman Impian Jaya Ancol, Selasa, 8 Mei 2018,
Mengangkat tema “Lautku Bersih Terumbu Karangku Sehat”, rangkaian kegiatan berlangsung sejak 1 Mei 2018. Di antara kegiatannya adalah penyadaran masyarakat tentang pentingnya karang bagi kehidupan sehari-hari, menjaga kebersihan laut dari sampah, serta aksi nyata pembersihan pantai dan ekosistem terumbu karang (coral and beach cleanup). Coral and beach cleanup telah berlangsung 5 Mei 2018 di Pulau Pari dengan membersihkan sampah di laut dan sekitar pantai.
Sementara peringatan puncak Coral Day diikuti sekitar 250 murid dari 13 sekolah dasar dengan kegiatan menggambar dan mewarnai serta dongeng. Sedangkan, untuk para guru, disediakan coral reefs educational kits sebagai bahan pengajaran di sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Talk show bagi mahasiswa dan masyarakat yang hadir juga turut digelar. Sedikitnya ada tiga masalah pokok dalam talk show yang berlangsung di Theatre Seaworld, yakni terumbu karang dan ancamannya agar masyarakat menghargai karang bukan hanya karena keindahannya, tapi juga manfaatnya sebagai kapsul waktu. Talk show kedua mengangkat tema jual sampahmu sekarang. Tema ini mengajak masyarakat mengurangi limbah sampah dan mengubahnya menjadi keuntungan. Terakhir, coral sebagai asset alam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Paul Tehusijarana menegaskan pihaknya terus berkomitmen menyajikan arena rekreasi yang mengedukasi, seperti Sea World. “Ada sekitar 16 ribu biota laut di Sea World dan itu kami sajikan sebagai bahan pembelajaran bagi anak-anak yang ingin mengenal kehidupan laut. Di samping tentunya Sea World juga sebagai lembaga konservasi,” ujar Paul.
Pentingnya momentum Hari Terumbu Karang ini lantaran Indonesia memiliki kekayaan terumbu karang yang luar biasa, yakni sekitar 2,5 hektare. Sebagai pusat keanekaragaman karang dunia, Indonesia menjadi rumah bagi 67 persen karang dunia yang telah memberikan berbagai manfaat, termasuk pariwisata dan ketahanan pangan. Sayangnya, hasil monitoring terumbu karang oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, melalui program COREMAP-CTI menunjukkan, 68 persen terumbu karang Indonesia dalam kondisi cukup dan jelek (tutupan karang kurang dari 50 persen).
Bahkan hasil penelitian terakhir menunjukkan, terjadi penurunan tutupan area terumbu karang di beberapa wilayah perairan Indonesia, seperti Banten, Jakarta, Jepara, dan Cilacap, yang masuk dalam kategori rusak. Untuk itu, Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Dirhamsyah mengajak masyarakat pada Hari Terumbu Karang ini agar ikut mendorong upaya pelestarian serta mencegah kerusakan karang lebih parah lagi. Salah satunya tidak membuang sampah sembarangan yang akhirnya akan jatuh ke laut.
“Penyebab kerusakan area terumbu karang sangat beragam, mulai faktor alami lingkungan hingga antropogenik atau perbuatan manusia. Kematian karang juga bisa disebabkan eutrofikasi atau kelebihan nutrient dalam perairan karena banyaknya sampah yang dibuang ke laut,” katanya.
Lewat peringatan Coral Day 2018 ini, diharapkan masyarakat mengerti akan pentingnya terumbu karang bagi keberlanjutan ekosistem laut dan kelangsungan hidup manusia sehingga dapat berperan aktif menjaga kelestariannya.(*)