Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabupaten Klungkung, tercatat sebagai daerah dengan jumlah penduduk paling sedikit dibandingkan kabupaten atau kota lain di Provinsi Bali. Merujuk data 2023, jumlah penduduk kabupaten yang terdiri dari empat kecamatan ini hanya 220.500 jiwa. Tapi, kecil tak berarti tak punya potensi yang bisa dibanggakan. “Pascapandemi Covid-19 investasi di Klungkung terus tumbuh, dari Rp190,245 juta di 2021 menjadi Rp292,405 juta di tahun 2023,” ujar Penjabat Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika. Tak hanya itu, Penanaman Modal Asing (PMA) di Kabupaten Klungkung pun meningkat tajam, dari Rp123,249 juta di 2021 menjadi Rp271,954 juta di 2023 atau melesat sebesar 220 persen lebih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak heran, jika Klungkung yang dikenal sebagai pusat kain endek (songket) dan menempatkan sektor pariwisata sebagai andalannya, ini terpilih sebagai salah satu Pemenang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2024 untuk kategori daya saing daerah. Ajang penghargaan ini digelar oleh Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Tempo Media Group, yang puncak acaranya berlangsung di Hotel JW Marriott, Jakarta, 12 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembangunan pariwisata yang masif masih memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten ini. Jendrika menjelaskan, dalam meningkatkan daya saing daerah, beberapa program prioritas yang dilakukan di antaranya membangun pariwisata Nusa Penida sebagai titik ungkit dalam mendongkrak pariwisata di Kabupaten Klungkung. “Dimulai dari pembangunan infrastruktur jalan, air bersih, tanggul pengaman pantai, pembangunan dan pengembangan pelabuhan, serta peningkatan sarana pengelolaan sampah,“ ujarnya.
Program prioritas lainnya dalam meningkatkan daya saing daerah juga dilakukan melalui beberapa cara. Salah satunya, peningkatan kualitas hidup dan sumber daya manusia (SDM). Inovasi “Beri Aku Kail Bukan Ikan” dimaksudkan agar dapat memberikan manfaat dan tujuan dalam membantu masyarakat miskin memperoleh pekerjaan melalui pendidikan dan pelatihan sehingga mampu mengubah perekonomian keluarganya sekaligus menurunkan angka kemiskinan. Pelatihan yang telah dilakukan di antaranya pelatihan spa, pelatihan kompetensi Food and Beverage, serta pelatihan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) bagi penduduk miskin.
Mengingat perannya yang signifikan, pengembangan kawasan pariwisata daerah tentu akan terus dilakukan. Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) yang berlokasi di Tegal Besar-Goa Lawah pun akan dibangun di atas lahan 334 hektare, yang terdiri dari tiga zona. Pertama, zona inti yang akan berisi 15 fasilitas pentas seni tradisi dan seni modern, Bali International Convention Centre, Bali Exhibition Centre, serta pelabuhan marina. Kedua, zona penunjang yang merupakan area hotel, apartemen, dan usaha pariwisata. Ketiga, zona penyangga yang didesain memiliki hutan dan taman ekologis tematik seluas 70-90 hektare. “Selain itu, memberikan kemudahan berusaha dan berinvestasi melalui kebijakan penyederhanaan dan digitalisasi layanan perizinan juga menjadi prioritas dalam meningkatkan daya saing,” kata Jendrika.
Penghargaan yang baru diterima oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung ini tentu tak sekadar pengakuan atas kerja keras yang telah dilakukan. “Tetapi sebagai pendorong yang kuat untuk masa depan. Penghargaan ini menegaskan bahwa setiap upaya dan dedikasi diakui dan dihargai. Dengan penghargaan ini dapat meningkatkan semangat untuk terus berprestasi, menginspirasi inovasi, dan mendorong komitmen yang lebih besar terhadap kualitas kerja,” ucap Jendrika bangga.