Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS - Presiden Direktur PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim, Busrul Iman, meraih penghargaan Top CEO Indonesia Awards 2024 dengan special mention sebagai Outstanding International Banking Activities/Remittance Transaction, pada Jumat malam, 15 November 2024, berlokasi di Pullman Grand Central, Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam ajang apresiasi hasil kolaborasi Tempo dan IDN Financials, Busrul dinilai berhasil memimpin bank berkode emiten BJTM itu menangkap peluang transaksi remitansi, yang notabene merupakan bank daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Transaksi remitansi adalah layanan transfer dana yang dimanfaatkan oleh pekerja di luar negeri untuk mengirimkan uang kepada keluarga di tanah air. Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah pekerja migran di luar negeri yang paling tinggi. Menurut data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), jumlah pekerja migran dari provinsi tersebut pada 2023 sebanyak 68.089 orang.
Peluang ini berhasil dieksekusi Bank Jatim cukup baik. Terlihat dari kinerja produk trade finance and remittance yang mengalami pertumbuhan lebih dari 200 persen pada 2023. Untuk transaksi remitansi, BJTM mencatat kenaikan transaksi hingga 271,45 persen menjadi sebesar Rp2,76 triliun.
Kemudian pertumbuhan transaksi ekspor dan impor perseroan meningkat 108,85 persen menjadi Rp302,47 miliar. Sedangkan transaksi Surat Keterangan Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) naik 285,47 persen menjadi sebesar Rp55,91 persen.
Sementara itu, laba bersih yang dibukukan oleh BJTM pada 2023 tercatat sebesar Rp1,47 triliun. Hal ini membuat Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau rata-rata pertumbuhan laba bersih perseroan berada di level 1,32 persen per tahun.
Berkat kinerja ini, BJTM tetap menjadi konstituen bertahan dalam Indeks Tempo-IDNFinancials 52 (Indeks52) yang disusun oleh Tempo dan IDN Financials sejak 2023. Perseroan masuk kategori High Dividend dalam indeks tersebut, yang merupakan penilaian atas tingginya yield dividen dalam lima tahun terakhir, yaitu sebesar 8,10 persen. (*)