Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto, dipercaya menjadi narasumber dan penanggap di World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali bersama wali kota se-Asia Pasifik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam forum, Danny mengusulkan poin rekomendasi dalam rangka deklarasi kota-kota se-dunia tentang air. Ia menjelaskan, sejak tahun 1977, ketika jumlah penduduk mencapai 4,2 miliar jiwa, suhu bumi meningkat 0,2 derajat dan meningkat menjadi 1,4 derajat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduknya yang saat ini mencapai 8 miliar jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, ini adalah titik awal terjadinya efek domino bencana sehingga menimbulkan risiko bencana yang masif dan kompleks seperti bencana hidrometeorologi, pandemi, geopolitik dan geomagnetik.
"Hal ini diperparah dengan siklus bencana geologi yang berdampak pada keseimbangan air," ujarnya, Rabu, 22 Mei 2024.
Berdasarkan pengalamannya, ia menceritakan tahun lalu, Kota Makassar mengalami banjir dan kekeringan. Kondisi ini membuat pemerintah kota mengambil tindakan mitigasi dan adaptasi yang adaptif secara sosial dan spasial.
"Kami belajar bahwa keterlibatan masyarakat dan kolaborasi multipihak dapat mempercepat pemulihan bencana," kata dia. Menurutnya, dunia sangat membutuhkan pengelolaan air yang lebih kuat dan cerdas.
Danny berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berbagi ilmu dan pengalaman bersama Makassar. "Terima kasih kepada UCLG dan UNCRD yang telah mengundang Makassar pada acara ini," ujarnya."Mari selamatkan planet kita, mari berhemat dengan air kita. Bertindak sekarang, berbeda, dan bersama-sama," tambahnya.
Adapun rekomendasi yang Danny Pomanto paparkan sebagai komitmen bersama dalam 10th WWF 2024 di Bali antara lain:
- kebijakan mitigasi dan adaptasi yang kuat
- kolaborasi dan koordinasi yang kuat di seluruh tingkat kewenangan
- kepemimpinan yang kuat dan adaptif
- keterlibatan komunitas yang kuat
- pendekatan smart city untuk menjadikan kota cerdas dan menjadikan masyarakat cerdas
- komitmen teknologi hijau
- revisi rencana tata ruang
- inisiatif dekarbonisasi dan oksigenisasi
- perubahan perilaku sosial. (*)
Foto 
