Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fandi Akhmad Yani kembali mendapat amanah untuk memimpin Kabupaten Gresik untuk periode kedua. Bersama ratusan kepala daerah lainnya, dia dan Asluchul Alif dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode 2025-2030 di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam periode pertama, yakni 2021-2025, menjadi orang nomor satu di Kabupaten Gresik, Fandi mampu mencetak sejarah karena untuk pertama kalinya banjir Kali Lamong berhasil ditangani melalui pembangunan retarding basin atau kolam retensi di Tambak Beras, Cerme. "Artinya, selama masa seratus hari kerja di awal ini, kami memastikan penanganan banjir semakin baik dan cepat," kata pria yang biasa disapa Gus Yani, ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Strategi pembangunan yang diterapkan oleh Gus Yani dan Asluchul Alif mengacu pada Nawakarsa Gresik Baru Lebih Maju, yang meliputi berbagai lini kehidupan masyarakat dan pemerintahan. Di bidang kesehatan, Pemerintah Kabupaten Gresik telah meraih Universal Health Coverage (UHC). Saat ini, menurut Gus Yani, yang perlu ditingkatkan adalah pemerataan kualitas pelayanan kesehatan. Pada periode sebelumnya, dia mendorong pembangunan Rumah Sakit Gresik Sehati yang menjadi sentra pelayanan kesehatan di wilayah selatan Gresik.
Gus Yani akan melanjutkan penguatan dan pemerataan infrastruktur melalui program Nawakarsa Gresik Mapan dengan membangun akses transportasi, revitalisasi angkutan umum, dan integrasi dengan feeder TransJatim. Juga optimalisasi program penanggulangan banjir dari hulu ke hilir hingga area perkotaan, pembangunan jalan alternatif dari Gresik bagian utara ke selatan untuk meningkatkan konektivitas, pembangunan dan optimalisasi jaringan air bersih dari PDAM ke seluruh desa.
Peningkatan akses transportasi dilakukan dengan betonisasi jalan poros desa menjadi jalan kabupaten dan pembangunan bypass utara-selatan. Nawakarsa Kabupaten Gresik juga memuat program Gerbang Dusun, singkatan dari Gresik Bangun Dusun. Program ini menerapkan pendekatan pembangunan dusun terpencil secara terpadu, mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi lokal. "Kami berharap upaya ini mampu memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Gresik, termasuk yang berada di daerah terluar seperti Pulau Bawean," katanya.
Dalam Nawakarsa Pesona Gresik, Gus Yani memperhatikan aspek lingkungan dengan menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kualitas lingkungan di Gresik. Mendorong industri berkelanjutan dengan memperhatikan pengelolaan limbah, membangun sistem penanganan sampah di tingkat kecamatan, rehabilitasi lahan bekas tambang untuk meningkatkan nilai ekonomi dan mencegah bencana, serta pengembangkan ekowisata berbasis keunggulan kompetitif setiap desa. Program Desa SIAP atau Sistem Informasi Administrasi Publik turut mendukung upaya pelestarian lingkungan dan meningkatkan efisiensi pelayanan publik berbasis digital.
Untuk meningkatkan efisiensi birokrasi, transparansi, serta memberikan kemudahan akses layanan publik bagi masyarakat Gresik, Gus Yani membangun pendekatan partisipatif melalui Nawakarsa Gresik Tuntas, seperti program Gresik Rembug Akur, platform pengaduan yang terintegrasi bernama Gresik Integrated Smart System (GISS), Kios Pelayanan Publik (KPP), dan memperkuat musyawarah desa yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, generasi muda, dan lainnya. Melalui GISS, menurut Gus Yani, masyarakat dapat mengetahui informasi tentang keuangan daerah.
Dalam kerangka besar, Gus Yani memastikan tekad mewujudkan Nawakarsa Gresik Baru Lebih Maju. "Nawakarsa ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.