Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO MPR - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengatakan masalah utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah kesenjangan. Namun kesenjangan itu tidak menjadi pengalang bagi persatuan Indonesia, tapi bersatu dan tidak saling memisahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mari bicara dan berdebat implementasi Pancasila untuk mengatasi kesenjangan, bukan membedakan saya Pancasila dan kamu bukan Pancasila,” katanya dalam acara Simposium Nasional Pancasila "Menuju Indonesia 2045" di Gedung Nusantara IV, Rabu, 13 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara ini dihadiri sejumlah guru besar dari kampus di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Guru Besar Seluruh Indonesia (Pergubi), Ketua UKPPIP Yudi Latif, mantan Komisioner KPK Haryono Umar, Ketua Pergubi Bomer Pasaribu dan Mustofadidjaja
Zulkifli mengatakan amanat UUD NRI Tahun 1945 menyebutkan kekayaaan alam dikuasai negara dan dipergunakan semakmur-makmurnya untuk rakyat. Namun, dalam kenyataan, amanat tersebut tak terealisasi.
Faktanya sebagian besar lahan justru dikuasai segelintir orang. Belum lagi terjadi kesenjangan pembangunan di Pulau Jawa dan pulau-pulau di luar Jawa.
“Saya selalu sampaikan, saudara saudara kita di luar Jawa berhak sejahtera. Jangan sampai kesejahteraan, kemajuan, dan pembangunan justru terpusat di Jawa,” ucapnya.
Dia berharap para guru besar di Indonesia bisa terlibat aktif mengimplementasikan Pancasila. Hal ini sudah digaungkan Presiden Joko Widodo yang menyampaikan tahun ini adalah usaha mengatasi kesenjangan.
”Mari bersatu, jangan lagi saling memisahkan,” ujarnya. (*)