Dokter M patut waspada. Perdana Menteri Malaysia itu, di tengah kesibukannya menjelang pemilihan raya, dihantam isu baru. Usaha ''percobaan pembunuhan" terhadap Anwar Ibrahim, yang dituduhkan oleh kaum oposisi berdasarkan adanya racun arsenik yang ditemukan dalam tubuh Anwar, mulai lagi mengguncang atmosfer Malaysia.
Jumat dua pekan silam, bekas orang nomor dua Malaysia ini buru-buru dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Nasional karena diduga keracunan arsenik. Keruan saja Wan Azizah Wan Ismail, istri Anwar Ibrahim, berang. ''Ini percobaan pembunuhan," kata Ketua Partai Keadilan Nasional ini. Azizah Ismail pantas marah karena racun arsenik secara perlahan-lahan mampu membunuh manusia yang menelannya.
Mungkin hasil tes yang dilakukan di berbagai laboratorium di Malaysia sebentar lagi akan selesai. Hasilnya boleh jadi membenarkan pernyataan Mahathir: ''Mungkin saja itu urin orang lain." Atau, juga tuduhan Jaksa Agung Mohtar Abdullah yang menyatakan, mungkin bisa saja racun arsenik berasal dari makanan yang dibawa untuk Anwar oleh keluarga dan kawan-kawan Anwar. Tapi, bagi rakyat Malaysia, asal-muasal racun arsenik itu mungkin bukan hal yang perlu diperdebatkan. Rakyat Malaysia hanya melihat sosok Anwar adalah tokoh yang dizalimi oleh pemerintahan Mahathir Mohamad dengan tuduhan yang sangat meragukan. ''Saya yakin, ia (Anwar) diracun. Adalah pemerintahan yang tolol yang melakukan hal ini. Kami sekarang marah terhadap Mahathir," ujar Kamarul, seorang penduduk Kuala Lumpur.
Kemarahan rakyat Malaysia semacam Kamarul ini kemudian meletup dalam aksi demonstrasi di Kuala Lumpur. Teriakan ''bebaskan Anwar" dan ''penjara sudah tidak aman lagi" berulang-ulang diteriakkan sekitar 2.000 demonstran. Ini merupakan aksi terbesar yang digerakkan kelompok oposisi sejak Anwar ditahan tahun lalu. ''Tak ada jaminan bahwa rakyat tidak akan dipukul, diracun, atau dibunuh ketika ditahan polisi atau di dalam penjara," ujar Mahfuz Omar, salah seorang pemimpin Partai Islam Se-Malaysia (PAS), yang beroposisi. Pemimpin oposisi di parlemen Lim Kit Siang menasihati Mahathir agar tidak buru-buru mencurigai tuduhan Anwar. Ia mengingatkan bahwa Mahathir pernah salah menilai mata lebam Anwar yang sangat terkenal itu sebagai hasil perbuatan Anwar sendiri. Padahal, kemudian terbukti bahwa Anwar memang dianiaya oleh Rahim Noor, Inspektur Jenderal Polisi Malaysia.
Sebenarnya dugaan upaya meracuni Anwar sudah muncul di internet beberapa bulan lalu. Untuk membuktikan dugaan ini, para pendukung Anwar menyelundupkan sampel air kencing Anwar ke luar penjara untuk diperiksa di Laboratorium Patologi Gribbles di Melbourne, Australia. Hasilnya? Itu tadi: konsentrasi arsenik dalam urin Anwar mencapai 77 kali di atas batas normal, yang dapat membunuh Anwar secara perlahan-lahan. Bahkan, pada 1 September lalu, Marina Yusoff, salah seorang wakil presiden Partai Keadilan Nasional, memberanikan diri menulis surat kepada Mahathir Mohamad untuk mengingatkan Mahathir bahwa ada usaha yang terus-menerus untuk meracun Anwar Ibrahim. Perintah peracunan ini konon berasal dari pejabat di Kantor Perdana Menteri. Tapi kasus ini baru meledakkan atmosfer politik Malaysia ketika pengacara Anwar, Karpal Singh, mengungkapkannya di depan Pengadilan Tinggi yang sedang memeriksa Anwar atas tuduhan sodomi. ''Tak ada lagi keraguan bahwa seseorang di level atas menginginkannya (Anwar) dibunuh, tak hanya secara politik, tapi juga secara fisik," ujar Syed Husin Ali, pemimpin partai oposisi Partai Rakyat Malaysia.
Sikap Dokter M? Dengan ringan, dia menepis tuduhan miring terhadap pemerintahnya. ''Pembunuhan terhadap lawan politik bukan budaya negeri ini, dan tak seorang pun selama ini dibunuh karena sikap politiknya," ujar Mahathir. Mahathir bahkan menuduh bahwa kasus ini sengaja diledakkan untuk mempermalukan pemerintah Malaysia pada saat pertemuan para pemimpin ekonomi APEC di Selandia Baru, dan konferensi para ahli hukum negara-negara persemakmuran di Kuala Lumpur, Rabu pekan lalu. Tindakan yang lebih bijak justru datang dari Wakil Perdana Menteri, Abdullah Badawi. Ia berjanji akan melakukan penyelidikan mendalam terhadap tuduhan peracunan Anwar.
Tampaknya, hasil laboratorium dari Australia itulah yang akan menentukan nasib pemerintahan Mahathir.
R. Fadjri (Reuters, Associated Press)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini