Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, London - Dua cendekiawan Indonesia menyampaikan pidato di hari kedua dan ketiga pelaksanaan Jalsah Salanah Inggris Raya 2024 yang berlangsung di London, Inggris pada Sabtu-Minggu, 27-28 Juli 2024. Mereka menyampaikan testimoni tentang kondisi jemaah Ahmadiyah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang juga Komisioner Komnas Perempuan, Alimatul Qibtiyah, menyampaikan pidato pada hari kedua Jalsah Salanah. Dia menguraikan peranan Ahmadiyah selama ini dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia. “Ahmadiyah memberi tempat yang baik untuk kesetaraan perempuan,” kata Alimatul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alimatul juga menjelaskan bahwa perjuangan kesetaraan perempuan menjadi topik penting yang ingin diketahuinya dalam acara Jalsah Salanah atau pertemuan tahunan jemaah Ahmadiyah sedunia. Menurut penilaiannya, perempuan mendapat tempat yang setara dengan laki-laki dalam pelaksanaan Jalsah Salanah. “Ini tentu sangat baik sekali.”
Pada hari ketiga, Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ismatu Ropi, hadir di podium bersama puluhan tokoh lintas agama dunia. Ismatu juga menyampaikan perkembangan terbaru jemaah Ahmadiyah di Indonesia. Menurut dia, relasi jemaah Ahmadiyah dengan tokoh-tokoh dari kampus terjadi dengan baik selama ini.
Menurut Ismatu, Ahmadiyah memberi kontribusi besar sejak lama dalam sejarah kelahiran Republik Indonesia. Sejarah mencatat, pada 1940-an Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, Khalifatul Masih II, menyerukan kepada seluruh Ahmadi dunia untuk mendukung perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. “Ahmadiyah berkontribusi pada kemerdekaan Indonesia,” katanya.
Selain itu, Ismatu menjelaskan bahwa Ahmadiyah juga berperan aktif dalam pembentukan lanskap budaya, pendidikan, dan sosial Indonesia. “Salah satu contoh adalah pendirian banyak sekolah, donor darah, dan kewajiban donasi kornea mata bagi setiap Ahmadi,” katanya.
Puluhan ribu jemaah Ahmadiyah dan tamu undangan lintas agama dari berbagai negara menghadiri Jalsah Salanah Inggris Raya 2024 di Oakland Farm, Alton, Inggris. Pertemuan tahunan Ahmadiyah terbesar ini digelar selama 26-30 Juli 2024.
Amir Nasional Jamaah Ahmadiyah Indonesia, Maulana Mirajuddin Syahid, mengatakan, "jalsah" berarti pertemuan besar dan "salanah" artinya tahunan. Jadi jalsah salanah bisa dimaknai pertemuan tahunan Ahmadiyah. Menurut dia, jemaah Ahmadiyah di Indonesia juga rutin menggelar acara ini setiap tahun.
“Bedanya, di Inggris selalu besar dan menarik perhatian jemaah Ahmadiyah seluruh dunia dan tokoh lintas agama banyak negara karena di sana berdomisili Khalifatul Masih V Hazrat Mirza Masroor Ahmad,” ujar Maulana. Hazrat Mirza Masroor Ahmad adalah khalifatul atau pemimpin Ahmadiyah dunia.
Yendra Budiana, Sekretaris Pers Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI), mengatakan Indonesia rutin mengirimkan kafilah atau delegasi menghadiri jalsah salanah di Inggri dan banyak negara lain. Menurut dia, untuk tahun ini rombongan JAI yang hadir sekitar 50 orang yang bergabung dengan sekitar 40.000 peserta Jalsah Salanah Inggris Raya lainnya.
Jalsah Salanah, Yendra menjelaskan, bukan semata pertemuan jemaah Ahmadiyah, tapi lebih lebih besar dan menjadi pertemuan lintas agama dan negara seluruh dunia. Selain dihadiri umat Islam dari berbagai belahan dunia dunia, tokoh-tokoh lintas agara juga datang dan berbicara dalam forum besar ini. “Mereka nanti akan berbicara dan menjelaskan bagaimana perkembangan kehidupan beragama di negara masing, termasuk Ahmadiyah.”
Pilihan editor:
- Puluhan Ribu Jemaah Ahmadiyah dan Tokoh Lintas Agama Tiba di London Hadiri Jalsah Salanah 2024
- Retno Marsudi Minta Amerika Serikat Hormati Hukum Internasional secara Konsisten