Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Puluhan Ribu Jemaah Ahmadiyah dan Tokoh Lintas Agama Tiba di London Hadiri Jalsah Salanah 2024

Jemaah Ahmadiyah Inggris menggelar pertemuan akbar tahunan yang dihadiri berbagai tokoh lintas agama dari seluruh dunia.

25 Juli 2024 | 19.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, London - Puluhan ribu jemaah Ahmadiyah dan tamu undangan lintas agama dari berbagai negara akan menghadiri Jalsah Salanah Inggris Raya 2024 di Oakland Farm, Alton, Inggris. Pertemuan tahunan Ahmadiyah terbesar ini akan digelar pada 26-30 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah jemaat Ahmadiyah dari Iran, Jepang, dan Australia sudah mulai berdatangan di Bandar Udara Heathrow pada Kamis, 25 Juli 2024. Dari pantauan Tempo, mereka datang berkelompok dan disambut oleh panitia lokal Ahmadiyya Moslem Association United Kingdom. Sebagian tamu itu diinapkan di flat mahasiswa Surrey University.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amir Nasional Jamaah Ahmadiyah Indonesia, Maulana Mirajuddin Sahid, mengatakan, "jalsah" berarti pertemuan besar dan "salanah" artinya tahunan. Jadi, jalsah salanah bisa dimaknai sebagai pertemuan besar Ahmadiyah. Menurut dia, jemaah Ahmadiyah di Indonesia juga rutin menggelar jalsah salanah setiap tahunnya.

“Bedanya, yang di Inggris selalu besar dan menarik perhatian jemaah Ahmadiyah seluruh dunia dan tokoh lintas agama banyak negara karena di sana berdomisili Khalifatul Masih V Hazrat Mirza Masroor Ahmad,” kata Maulana. Hazrat Mirza Masroor Ahmad adalah khalifatul atau pemimpin Ahmadiyah dunia.

Yendra Budiana, Sekretaris Pers Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI), mengatakan, mengatakan Indonesia rutin mengirimkan kafilah atau delegasi untuk menghadiri jalsah salanah di Inggris dan banyak negara lain. Menurut dia, untuk tahun ini rombongan JAI yang hadir sekitar 42 orang yang nanti akan bergabung dengan 40 ribuan peserta Jalsah Salanah Inggris Raya lainnya.

Jalsah Salanah, Yendra menjelaskan, bukan semata pertemuan jemaah Ahmadiyah, tapi lebih jauh dan lebih besar menjadi pertemuan lintas agama dan negara. Selain dihadiri kaum muslim dari berbagai belahan dunia, tokoh-tokoh lintas agama juga datang dan berbicara dalam forum besar di sana. “Mereka nanti akan berbicara dan menjelaskan bagaimana perkembangan kehidupan beragama di negara masing-masing, termasuk Ahmadiyah.”

Dalam Jalsah Salanah Inggris Raya 2024, dua tokoh Indonesia akan hadir adalah Ismatu Ropi, Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan Alimatul Qibtiyah, Komisioner Komnas Perempuan. Rencananya mereka akan berbicara dalam mimbar pertemuan Jalsah Salanah Inggris Raya tersebut.

Pada acara Jalsah Salanah Inggris Raya 2023 tahun lalu, delegasi Indonesia yang hadir adalah Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama periode 2014-2019; Musdah Mulia; Alissa Wahid; dan Zuhairi Misrawi, Duta Besar Indonesia untuk Tunisia. Selain mereka, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, Taslim Syahlan, dan peneliti BRIN, Ahmad Najib Burhani, turut menghadiri Jalsah Salanah 2023.

Acara Jalsah Salanah Inggris Raya 2024 akan digelar di Hadeeqatul Mahdi yang terletak di kawasan peternakan Hampshire. Sekitar 40.000 orang dari seluruh dunia akan datang ke Hampshire untuk menghadiri konvensi Muslim tahunan terbesar di Inggris itu.

Jalsah Salanah Inggris Raya merupakan konvensi Muslim terbesar di Inggris dan telah berlangsung selama 58 tahun, yang 19 di antaranya digelar di peternakan Oakland Farm seluas 210 hektare di East Worldham, Alton. Peserta datang dari lebih dari 100 negara untuk berfokus pada promosi perdamaian, pengetahuan agama, dan persaudaraan internasional.

Menurut situs Ahmadiyya Moslem Association United Kingdom, perhelatan Jalsah Salanah akan diisi dengan pelbagai aktivitas ibadah, seperti salat Jumat berjamaah, tahajud, dan ceramah tentang kandungan Al-Quran.

Menurut Maulana Mirajuddin Syahid, dalam acara ini, peserta akan menikmati sesi dengan pembicara terkemuka untuk mendiskusikan tema-tema religius dan relevansinya dengan kondisi aktual di masyarakat saat ini. Pembicara datang dari beragam latar belakang, termasuk anggota parlemen, pemimpin masyarakat sipil, dan diplomat dari berbagai negara. Mereka membahas tujuan pertemuan yang ingin meningkatkan rasa persatuan di antara jemaah Ahmadiyah serta membangun pemahaman dan saling menghargai satu sama lain.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus