Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Joe, di mana kamu? Di mana Joe? Apakah Joe bersama kita hari ini?" suara John McCain bergema di seantero Junior High School, Defiance, Ohio, Kamis pagi pekan lalu. Kandidat presiden dari Partai Republik itu rupanya tengah mencari Samuel J. Wurzelbacher, tukang pipa (plumber) asal Holland, Ohio. McCain menggelari dia "Joe the Plumber" sebagai representasi kelas pekerja di Amerika.
Beberapa minggu terakhir nama Joe memang terkenal. Ia menjadi topik debat ketiga McCain-Obama. Namanya dibawa McCain ke meja debat karena ia berani mencegat Obama saat berkampanye di Ohio. Joe mengatakan ingin memiliki perusahaan sendiri dan terpukul oleh rencana Obama menaikkan pajak pengusaha kalau terpilih jadi presiden. McCain menggunakan Joe untuk melabrak kebijakan ekonomi Obama.
McCain kemudian membawa Joe tur keliling Ohio. Tapi hari itu Joe menghilang. Padahal McCain berharap Joe bisa membantu dia untuk mengail suara negara bagian itu.
Seperti Barack Obama, rival utamanya dari Partai Demokrat, McCain sangat ingin memenangi pemilihan umum di Ohio. Itu sebabnya, ketika McCain menemui para pendukungnya di Dayton, Obama berkampanye di Canton. Kedua kota itu ada di Ohio. Mereka berjuang habis-habisan menaklukkan negara bagian yang selalu menjadi penentu pemilu Amerika ini. Maklum, sejak 1960 tak ada kandidat Presiden Amerika yang meme-nangi pemilu tanpa menguasai Ohio.
Secara tradisional, hingga pemilu empat tahun lalu, ketika George W. Bush menaklukkan kandidat presiden dari Demokrat, John Kerry, negara bagian ini "milik" Partai Republik. Tapi kali ini banyak hal berubah. Ohio sepertinya tengah menuju ke pangkuan Demokrat.
Gerak pindah ini terasa benar di Cincinnati, kota di Hamilton County, selatan Ohio, saat Tempo berkunjung ke sana September lalu. Posko kampanye Obama di kota itu kecil saja. Isinya pun sederhana: cuma lima kipas angin, sebuah whiteboard, dan meja kecil di dekat pintu masuk tempat pengunjung memberikan donasi. Tapi gairah mendukung Obama di kota ini sangat besar.
"Saya telah bertemu dengan banyak politikus dan rata-rata mereka selalu bicara hal yang sama," kata David Smith, seorang wartawan televisi senior di Cincinnati. "Dan, menurut saya, Obama berbeda."
Menurut David, sebagaimana Ohio pada umumnya, Cincinnati daerah "merah". Dalam seratus tahun terakhir, hanya empat kali kandidat presiden Demokrat bisa menang di county ini. Tapi kali ini, kata dia, hampir semua kenalannya, yang selalu memilih calon Republik pada pemilu-pemilu sebelumnya, mengatakan akan memberikan suara mereka untuk Obama.
Tanda-tanda Obama akan menang juga tampak pada Cookie Poll-jajak pendapat unik yang dilakukan dengan cara menjual kue bergambar karikatur Obama dan McCain-di kota itu. Hingga pertengahan Oktober lalu, jumlah kue Obama yang terjual mencapai 3.654, sedangkan McCain cuma 1.846. Jajak pendapat dengan menjual kue ini telah dilakukan sejak 1992 dan hasilnya selalu akurat.
Lalu apa rahasia Obama bisa menembus "pertahanan" Republik di sini? "Dia banyak membicarakan hal-hal penting yang dirasakan masyarakat," kata Steve Sunderland, pengamat politik Ohio, profesor di University of Cincinnati, kepada Tempo. Faktor lain, menurut Sunderland, strategi kampanye Obama yang jitu-antara lain dengan mendirikan 80 posko kampanye di seantero Ohio. Ini tak dilakukan oleh McCain.
Berbagai jajak pendapat pekan lalu menunjukkan Obama memang mulai meninggalkan rivalnya. Pada polling Time/CNN, misalnya, Obama mendapat dukungan 51 persen suara, empat poin di atas McCain.
Tapi kubu McCain tak percaya pada jajak pendapat. Mereka tetap yakin, McCain akan menang di Ohio. "Rasanya kami bisa mencuri suara para Demokrat yang konservatif, pemilih independen, dan tentu saja pemilih setia Republik," kata Mike CuHaime, direktur politik kampanye McCain.
McCain memang harus tetap percaya diri. Soalnya, kekalahan di Ohio bisa berarti kehilangan kursi di Gedung Putih.
Philipus Parera, Kamellia S. Soenjoto (Cincinnati)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo