Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sabtu pagi dua pekan lalu menjadi akhir petualangan Jose Figueroa Agosto, 45 tahun. Gembong narkotik terbesar di kawasan Karibia ini dibekuk Biro Penyelidik Federal (FBI) saat mengemudikan mobil di Ibu Kota San Juan, Puerto Riko. Sebelumnya, selama sepuluh tahun dia malang melintang tanpa pernah bisa ditangkap pihak berwajib.
Penangkapan pria yang dikenal sebagai Pablo Escobar-nya Karibia ini terbilang cukup mudah. Pada awalnya, Agosto mencoba mengelabui kejaran FBI dengan meninggalkan mobil dan berjalan kaki, seperti yang dilakukan September lalu. Namun aparat hukum tak mau tertipu untuk kedua kalinya.
Dengan sigap mereka segera menyusul Agosto, yang menyamar mengenakan rambut palsu. ”Kami menanyakan namanya dan dia dengan tenang menjawab bahwa kami mengetahui siapa dirinya,” kata Kepala Marshal Amerika Serikat Antonio Torres.
Berakhirnya perburuan gembong narkotik yang paling dicari di kawasan Karibia ini diakui sebagai prestasi besar bagi kepolisian Amerika Serikat, FBI, kepolisian Puerto Riko, dan agen Drug Enforcement Administration Amerika Serikat. ”Ini adalah penangkapan yang luar biasa,” ujar jaksa Emi lia Rosa Rodriguez.
Agosto dijadikan tersangka utama sebagai dalang penyelundupan kokain dalam jumlah besar ke Amerika Serikat. Kokain yang berasal dari Kolombia tersebut diselundupkan melalui Puerto Riko dan Republik Dominika.
Pemerintah Republik Dominika pun mengincar Agosto untuk beberapa pelanggaran hukum di wilayah Dominika, seperti kasus penculikan, pencucian uang, perdagangan narkotik, dan pembunuhan.
Pria yang menjadi penguasa obat bius Kolombia sejak 1980-an ini memang cu kup licin. Berulang kali dia lolos dari kejaran pihak kepolisian. Pada 1983, dia berhasil melarikan diri setelah terlibat dalam tembak-menembak dengan polisi.
Demikian pula pada 1999. Berbekal surat perintah pelepasan palsu, dia berhasil keluar dari kungkungan jeruji besi Puerto Riko. Saat itu, Agosto baru menjalani empat tahun masa tahanan dari hukuman penjara 209 tahun.
Sebulan kemudian, dia pindah ke Republik Dominika. Di sana, dia ditahan sebentar selama penyelidikan narkotik pada 2001, tapi dilepas karena menggunakan nama samaran.
Dalam penggerebekan ke sarang narkotik Agosto, September lalu, aparat hukum menemukan sejumlah mobil, termasuk Mercedes-Benz lapis baja berisi uang tunai US$ 4,6 juta dan sebuah laptop berisi data penting.
Meski Agosto dapat diringkus, kekerasan dan mafia obat bius diperkirakan belum akan berakhir. Dikhawatirkan pertumpahan darah akan terjadi lantaran anak buah Agosto berebut ingin menduduki tampuk kekuasaannya.
Untuk itu, pihak kepolisian Puerto Riko bersiaga penuh mengantisipasi kemungkinan terjadinya pertumpahan darah di wilayah Karibia. ”Orang ini benar-benar pemimpin organisasi yang hebat,” kata agen khusus dari Drug Enforcement Administration, Javier F. Pena. Namun, “Cepat atau lambat buron akan ditangkap,” ujarnya.
Suryani Ika Sari (AP, BBC, Dominican Today, ABC News)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo