Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

<font size=2 color=#FF9900>SWISS</font><br />Bank Swiss Tak Suci Lagi

Parlemen Swiss setuju menyerahkan data klien UBS kepada Amerika. Si peniup peluitnya tak mendapat imunitas.

28 Juni 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BRADLEY Birkenfeld dulunya seorang bankir makmur di Bank UBS AG. Dia pernah mengelola dana investasi US$ 200 juta milik klien Amerikanya. Kini, bekerja sebagai pengepel lantai penjara federal di Minersville, Pennsylvania, dia cuma dibayar 12 sen sejam.

Tidur di dipan kecil yang menempel di dinding dalam sebuah bangsal penjara bersama 35 tahanan lainnya sungguh jauh dari bayangan Birkenfeld—peniup peluit kasus penipuan pajak warga kaya Amerika yang melibatkan UBS, bank terbesar di Swiss.

”Mereka bilang tidak akan menghukum saya,” kata Birkenfeld, 45 tahun, kepada Bloomberg pekan lalu. ”Tapi mereka selalu mengganti aturan main, dan terakhir mengatakan tak akan memberi saya imunitas.” Orang yang dia maksud adalah Karen Kelly, jaksa penuntut kasus pajak Amerika.

Kamis dua pekan lalu, anggota parlemen Swiss akhirnya menyetujui tuntutan Amerika agar UBS menyerahkan data 4.500 warganya di bank tersebut yang diduga terlibat penipuan pajak. Persetujuan parlemen ini merupakan momen penting dalam sejarah bank swasta di Swiss yang selama berabad-abad dikenal kukuh menjaga kerahasiaan kliennya. Orang di belakang semua itu: Birkenfeld. Tak mengherankan dia sangat marah kepada Kelly yang, menurut dia, ingkar janji.

Birkenfeldlah yang mula-mula membocorkan kepada petugas pajak dan hukum perihal para bankir UBS yang datang ke Amerika untuk merayu orang kaya negara itu agar menyimpan sedikitnya US$ 20 miliar dari asetnya di UBS. Sebagai balasan, para bankir berjanji membantu mereka mengakali petugas pajak.

Saat memutuskan untuk buka-bukaan kepada kejaksaan dan Internal Revenue Service—lembaga pajak Amerika—Birkenfeld menyewa pengacara dari kantor Schertler & Onorato LLP di Washington. Dia berharap, dari ceritanya, bisa mendapatkan IRS whistleblower award—30 persen dari total pajak yang bisa dikumpulkan dari informasinya—dan imunitas.

Pada 28 Maret 2007 kuasa hukum Birkenfeld dari Schertler & Onorato mengirim surat elektronik ke Karen Kelly. Tapi Schertler & Onorato hanya memperkenalkan Birkenfeld sebagai ”salesman”, dan mengatakan dia bekerja untuk sebuah lembaga keuangan besar yang mereka sebut ”The Vault”.

Mulanya mereka hanya mengatakan perusahaan itu melayani para klien superkaya yang tak mau mengakui simpanan mereka kepada IRS. Mereka memberikan contoh, ada satu klien bank itu dengan nama samaran ”Slick” memiliki aset hingga US$ 100 juta.

Baru setelah mereka sepakat, selama tiga hari berturut-turut, pada Juni 2007, Birkenfeld membeberkan berbagai detail soal ”bisnis” UBS di Amerika. Dia juga membuka identitas ”Slick” yang merupakan klien bankir lain.

Gara-gara pengakuan Birkenfeld, IRS berhasil memaksa UBS membayar denda US$ 780 juta kepada pemerintah Amerika demi menghindari tuntutan pengadilan. Pihak bank juga mengakui telah membantu klien di Amerika mengemplang pajak selama 2000 hingga 2007. Dan, pertama dalam sejarah, mereka memberikan data 250 penabung rahasia kepada IRS.

Tapi kemudian pihak Amerika menuntut UBS membuka lebih banyak data klien mereka. Lagi-lagi UBS tak bisa berkutik. Pada 19 Agustus tahun lalu, mereka sepakat membuka lagi data 4.450 klien yang memiliki aset sekitar US$ 18 miliar. Tapi kali ini dengan syarat, asal parlemen Swiss setuju.

Dua pekan lalu, parlemen Swiss akhirnya memberikan persetujuan. ”Keberhasilan aparat pajak Amerika bisa jadi pendorong bagi lembaga pajak negara lain untuk menjalankan strategi serupa,” tulis rilis pers dari analis Merrill Lynch.

Di dalam negeri Swiss, keputusan ini mendapat tanggapan beragam. Harian berbahasa Jerman terbesar, Neue Zürcher Zeitung, memandang ini sebagai kesempatan bagi Swiss untuk menunjukkan kepada Amerika bahwa mereka mitra yang dapat dipercaya. ”Akhirnya akal sehat menang,” tulis koran ini.

Namun harian berbahasa Prancis, Fribourg La Liberté, menanggapi sikap parlemen dengan sinis. Menurut mereka, parlemen telah mengorbankan ”kesucian” bank. Dalam editorialnya yang kritis, koran ini mengatakan pemerintah Swiss telah merayap di depan Amerika sebagaimana binatang tak bertulang belakang.

Philipus Parera (Swissinfo.ch, Businessweek)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus