Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

"kami sudah bosan dan lelah"

Wawancara wartawan tempo dengan menlu thailand, siddhi savetsila tentang sikap thailand terhadap kamboja, hasil pertemuan menlu asean di pattaya dsb. ia merasa bosan & lelah menghadapi masalah kamboja.

19 Desember 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELAMA menjadi tuan rumah pertmuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Pattaya pekan lalu, Siddhi Savetsila lebih banyak diam. Justru rekan-rekannya yang lebih banyak membicarakan "nasib" Thailand menghadapi keruwetan di lampuchea. Menurut anggapan Thailand? Yang jangkung dan nampak cerah itu selalu bersikap netral, tidak ke "kanan" ataupun ke "kiri". Dalam wawancara Toeti Kakiailatu dari TEMPO Siddhi berbicara terus terang. Siddhi antara lain berkata: TENTANG HASIL PERTEMUAN MENLU ASEAN: Pertemuan Pattaya ini jangan dinilai apakah hasilnya maksimum atau minimum. Apa yang disebut "pemerintahan koalisi" hanyalah sebagian dari pemecahan masalah secara politis. Suatu sumbangan ASEAN untuk mengakhiri konflik internasional tentang masalah Kampuchea. Juga jangan pikirkan usul ASEAN tentang "pemerintahan Koalisi" itu realistik atau tidak. Ketiganya (Sihanouk, Son Sann dan Khieu Shampan) memang mempunyai warna masing-masing. Karena itu tadinya kami menyebutkan "koalisi longgar" yang akan berisi ideologi, identitas dan institusi tersendiri. Nantinya, setelah Vietnam ditarik keluar dari Kampuchea, koalisi ini akan dibekukan untuk kemudian diadakan pemilihan umum yang diawasi oleh sebuah badan internasional. Kapan? Jangan tanya itu, terserah rakyat Kampuchea sendiri. Pertemuan Pattaya yang menghasilkan pernyataan resmi hari ini (10 Desember) juga karena bertele-telenya panitia ad hoc sebagai lanjutan dari pertemuan Singapura, 4 September. Setelah rapat panitia ad hoc yang kesembilan grup Son Sann merajuk. Rakyat yang kesepuluh, grup Sihanouk mundur. Kami sudah bosan dan lelah menghadapi masalah ini. Yang terpenting kesatuan citra dan cita-cita ASEAN terwujud dalam membantu kedamaian wilayah ini. TENTANG THAILAND DAN VIETNAM: Kami tidak dalam keadaan berperang dengan Vietnam. Syukurlah kalal Menlu Vietnam Nguyen Co Tach berkata lagi bahwa negerinya juga mempunyai niatan yang sama. Co Tach juga berkata kepada saya Juni lalu di New York bahwa Vietnam tidak memusuhi Thailand. Tapi mengapa ada tentara Vietnam di Kampuchea? Mengapa tentaranya yang berjumlah 200.000 orang itu juga mengganggu ketenangan rakyat kami yang bermukim di perbatasan? Buktikanlah dulu kata-katanya dengan perbuatan yang nyata. Kalau dia berkata mau bertetangga baik,saya akan mempercayainya. Tapi buktinya? Mulai dari sekarang, sekali lagi, saya akan mencoba mempercayainya. TENTANG TUDUHAN HANOI: Ada markas Khmer Rouge di Thailand? Saya sudah mengundang dia berkali-kali untuk mengunjungi negeri kami dan membuktikannya sendiri. Tapi dia (Nguyen Co Tach) tampaknya tak ada niatan untuk membalas undangan saya itu. Markas seperti yang dituduhkan Hanoi itu tidak masuk akal. Kalau ada pengikut Son Sann, atau Khieu Samphan atau siapa, di wilayah kami, mereka tidak kami undang. Mereka lari ke daerah kami, dan kami juga tidak bisa menjajarkan pasukan sepanjang perbatasan Kampuchea-Thailand. Di perbatasan, segala kemungkinan bisa terjadi. Ada masalah pasar gelap, artileri Vietnam menembaki Khmer Rouge, KPLNF atau siapa saja, dan pelurunya jatuh ke desa kami. Di daerah kami sebetulnya tidak ada konflik, tetapi karena tetangga ribu, kami terkena getahnya. Memang apa yang diminta Vietnam adalah DMZ (zone bebas militer). Itu tidak bisa kami setujui, karena konflik terjadi di Kampuchea sana, bukan di Thailand. Dan zone bebas militer itu seharusnya di perbatasan Kampuchea-Vietnam, bukan Kampuchea-Thailand. TENTANG PERANG DAN DAMAI: Thailand selalu mencari penyelesaian dengan jalan damai, bukan dengan berperang. Kericuhan di Kampuchea tidak bisa berlangsung terus begini. Ada peperangan antara orang Kampuchea, ada antara orang Kampuchea dan Vietnam. Kalau berkepanjangan seperti sekarang, konflik ini akan berlarut-larut seperti perang Korea yang lamanya 10 tahun. Saya pikir Vietnam juga tidak bisa menyelamatkan dirinya dengan kekuatan militernya di Kampuchea, kecuali kalau semua pasukannya dikerahkan ke situ. Tapi dia toh harus menghadapi Cina. Jadi kalau peperangan ini berkelanjutan, itu peperangan mereka. Bukan Thailand. Thailand dan atau ASEAN juga tidak berkonflik dengan Kampuchea atau Vietnam. Apa yang bisa ditawarkan Thailand untuk perdamaian? Satu-satunya jalan, tarik mundur pasukan Vietnam dari Kampuchea. Masalah Kampuchea adalah masalah internasional. Penyelesaiannya ialah bukan pembicaraan antara Vietnam dan Thailand atau ASEAN, tapi pembicaraan antara Vietnam dan Cina dan super power lainnya. TENTANG THAILAND--CINA Segala jalan untuk penyelesaian sebaiknya diusahakan. Seperti Indonesia mencoba mendekati Vietnam, itu salah satu jalan. Boleh saja, malah kebetulan. Kami juga mencoba mendekati Cina untuk cepatnya penyelesaian masalah Kampuchea ini. Bulan lalu, saya memanggil Duta Besar RRC di Thailand. Satu setengah jam saya menerangkan kepada Tuan Shen Ping tentang masalah Kampuchea dan usulan Singapura (waktu itu). Dia mengerti. Tetapi baik Shen Ping atau Beijing tidak mengatakan "ya" atau "tidak" tentang usulan itu. Cina adalah salah satu kunci penyelesaian, di samping Vietnam atau Rusia. Thailand akan mencoba mengadakan lobi lagi setelah pertemuan Pattaya ini. Kami tetap percaya bahwa pada dasarnya manusia tidak mau berperang. Dan memang lebih enak damai. Thailand sendiri sedang membangun negeri. Sebetulnya tidak perlu kami mempersenjatai diri sampai US$ 1 milyar. Tapi kami perlu pertahanan diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus