Utusan AS, Brasil, Cile, Spanyol, Meksiko, dan Portugal Rabu pekan lalu berkumpul di Caracas, Venezuela. Mereka berembuk dan mencari jalan keluar untuk mendinginkan pertikaian yang belakangan ini telah membelah dua Venezuela: pro dan anti-pemerintahan Presiden Hugo Chavez.
Negara-negara itu menganjurkan agar kelompok oposisi menghentikan aksi mogoknya. Mereka khawatir, krisis politik di Venezuela akan mengganggu, bahkan menghentikan, pasokan minyak Venezuela. Tapi Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, memuji langkah itu. Mereka akan membantu OAS, organisasi negara-negara Amerika Latin, yang punya peran sebagai penengah dalam konflik di Venezuela.
Sejauh ini usaha OAS belum membuahkan hasil. Kelompok oposisi menentang hadirnya mediator dari Brasil, yang dinilainya terlalu pro-Chavez, dalam kelompok itu. Oposisi lebih bersemangat menunggu keputusan Mahkamah Agung untuk melangsungkan sebuah referendum—referendum untuk mempertahankan atau mendepak Chavez.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini