Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pembebasan Sandera di Khan Younis Sempat Terkendala

Seorang sandera terlihat ketakutan dan terseok-seok melewati kerumunan orang saat anggota Hamas menyerahkannya pada tim palang merah

31 Januari 2025 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Militan Hamas Palestina berjaga sebelum mereka menyerahkan sandera yang telah ditahan di Gaza, saat akan diserahkan kepada anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 25 Januari 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hamas membebaskan tiga sandera warga negara Israel dan lima sandera warga negara Thailand pada Kamis, 30 Januari 2025. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 110 tahanan warga Palestina. Pembebasan sandera ini sempat mengalami keterlambatan karena sempat ricuh di salah satu titik akibat massa yang menyemut saat proses serah-terima sandera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arbel Yehoud, 29 tahun, yang diculik dari daerah Kibbutz Nir Oz dalam serangan 7 Oktober 2023, terlihat ketakutan dan terseok-seok melewati kerumunan orang saat anggota Hamas menyerahkannya pada tim palang merah di tengah suasana Kota Khan Younis yang tegang. Sandera lain yang dibebaskan adalah Gadi Moses, 80 tahun, yang dibebaskan bersama lima sandera warga negara Thailand yang sedang bekerja di area pertanian Israel dekat perbatasan Gaza ketika mereka diculik.    

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kekacauan dalam proses serah terima sandera adalah kejadian mengejutkan bagi pihaknya karena bisa menyebabkan jatuhnya korban tewas dan melukai sandera. Netanyahu dan Israel Katz Menteri Pertahanan Israel mengatakan mereka telah memerintahkan penundaan pembebasan tahanan warga Palestina sampai seluruh sandera yang harus dibebaskan hari itu diserahterimakan dengan selamat. Kantor Perdana Menteri mengatakan tim mediator telah memastikan keamanan para sandera yang utama pada proses serah terima di kemudian hari. 

Sebelumnya pada Kamis, 30 Januari 2025, sejumlah bus berdatangan di Ramallah, Tepi Barat, membawa sekitar 110 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel. Mereka dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata pada 19 Januari 2025 setelah perang Gaza berkecamuk selama 15 bulan.  

Berdasarkan tahap pertama kesepakatan, 33 tawanan Israel akan dibebaskan dengan imbalan sekitar 1.700 hingga 2 ribu tahanan warga Palestina.

Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 11 ribu orang hilang, dengan kehancuran yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak warga lanjut usia dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada. Bahkan jurnal kesehatan terkemuka, The Lancet, menyebut korban tewas warga Palestina di Gaza mencapai 70.000 lebih hingga Juni 2024.

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus