Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Coca-Cola, Fanta hingga Sprite Ditarik di Eropa karena Kandungan Klorat yang Tinggi

Coca-Cola telah melakukan penarikan beberapa produk minumannya di beberapa negara Eropa setelah ditemukan kadar klorat.

31 Januari 2025 | 11.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan beberapa merek minuman lainnya terpaksa menarik produknya di sejumlah negara Eropa setelah ditemukan kadar klorat kimia yang tinggi dalam beberapa produk mereka. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari The Guardian, penarikan ini dilakukan setelah hasil uji rutin di pabrik Coca-Cola di Ghent, Belgia, menunjukkan bahwa beberapa minuman mengandung klorat dalam jumlah yang melebihi batas aman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Klorat adalah senyawa kimia yang terbentuk sebagai produk sampingan dari penggunaan disinfektan berbasis klorin dalam pengolahan air dan makanan. Senyawa ini, meskipun digunakan dalam proses pembersihan, dapat berbahaya jika ditemukan dalam kadar tinggi dalam makanan dan minuman.

Dari laman EFSA (Badan Keamanan Pangan Eropa), klorat dapat mengganggu proses metabolisme iodine dalam tubuh, yang penting untuk fungsi tiroid. Paparan jangka panjang terhadap klorat berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, terutama defisiensi iodine yang dapat memengaruhi perkembangan anak-anak dan memicu masalah pada kelenjar tiroid.

Pada tahun 2015, EFSA mengeluarkan pendapat ilmiah yang mengidentifikasi potensi risiko kesehatan akibat paparan klorat dalam makanan. Efek yang paling merisaukan adalah risiko pada anak-anak yang mungkin sudah memiliki defisiensi iodine ringan hingga sedang, di mana paparan klorat dapat memperburuk kondisi tersebut.

Apa yang Terkena Dampak?

Disadur dari Sky News, minuman yang terpengaruh dalam recall ini mencakup beberapa produk terkenal dari Coca-Cola, di antaranya Coca-Cola, Sprite, Fanta, Fuze Tea, Minute Maid, Nalu, Royal Bliss, dan Tropico. Produk-produk ini diproduksi dalam kemasan kaleng dan botol kaca dan telah didistribusikan sejak November 2024 di berbagai negara Eropa, termasuk Belgia, Belanda, Jerman, Prancis, Inggris, dan Luksemburg. Pabrik Coca-Cola yang terletak di Ghent, Belgia, adalah tempat di mana kandungan klorat berlebihan ini terdeteksi selama pengujian rutin.

Meskipun mayoritas produk yang terkontaminasi telah ditarik dari rak toko, Coca-Cola Europacific Partners Belgium mengonfirmasi bahwa mereka sedang bekerja untuk menarik semua produk yang tersisa dari pasaran. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sudah ada upaya yang signifikan untuk mengatasi masalah ini, perusahaan masih berupaya memastikan bahwa seluruh produk yang terpengaruh tidak lagi tersedia untuk konsumen.

Langkah-langkah Penarikan dan Komunikasi dengan Konsumen
Coca-Cola secara terbuka mengungkapkan bahwa meskipun mereka tidak memiliki angka pasti mengenai jumlah produk yang terpengaruh, mereka mengakui bahwa jumlahnya cukup besar dan sedang dalam proses penarikan secara menyeluruh. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa keselamatan konsumen adalah prioritas utama mereka, dan mereka akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan bahwa produk yang terkontaminasi tidak lagi beredar di pasaran.

Untuk konsumen di Inggris, meskipun Food Standards Agency (FSA) belum mengeluarkan peringatan resmi, mereka sedang menyelidiki apakah produk Coca-Cola yang terkontaminasi telah beredar di pasar Inggris. Di Belgia, regulator keamanan pangan setempat, AFSCA, telah mengeluarkan peringatan mengenai penarikan produk berdasarkan kode produksi tertentu yang tercatat pada bagian bawah kaleng atau leher botol kaca.

Dampak Potensial Klorat terhadap Kesehatan Konsumen
Paparan terhadap kadar klorat yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Di antaranya adalah gangguan tiroid, yang dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental, terutama pada anak-anak. Untuk orang dewasa, paparan klorat juga bisa menyebabkan gangguan metabolisme dan mempengaruhi kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, meskipun Coca-Cola dan badan pengatur keamanan makanan seperti FSA dan EFSA menyatakan bahwa risiko bagi konsumen sangat rendah, tindakan pencegahan melalui penarikan produk tetap dianggap penting.

Penting untuk dicatat bahwa klorat dapat terakumulasi dalam tubuh seiring waktu. Meskipun efek langsung dari mengonsumsi minuman yang terkontaminasi mungkin tidak segera terlihat, paparan berkelanjutan dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan lebih lanjut, terutama bagi mereka yang rentan, seperti anak-anak dan ibu hamil. Oleh karena itu, penarikan produk ini merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan konsumen.

https://www.theguardian.com/business/2025/jan/27/coca-cola-recalls-drinks-in-europe-over-higher-levels-of-chemical-chlorate

https://news.sky.com/story/major-recall-ordered-of-soft-drinks-made-at-coca-cola-factory-over-potential-health-risks-13297977

MYESHA FATINA RACHMAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus