Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

10 Bajak Laut Terkenal Kejam dalam Sejarah Dunia, Bukan Jack Sparrow

Bajak laut bukanlah sebatas legenda. Ada sejumlah bajak laut di dunia yang benar-benar meneror tujuh lautan. siapa saja?

2 Februari 2023 | 14.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapal perang angkatan laut Iran, Cina, dan Rusia saat mengikuti latihan militer bersama di Samudra Hindia bagian utara 19 Januari 2022. Latihan tersebut akan mencakup berbagai latihan taktis seperti menyelamatkan kapal yang terbakar, melepaskan kapal yang dibajak, dan menembak sasaran udara di malam hari. Iranian Army/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bajak laut bukanlah sebatas legenda atau cerita anak-anak. Ada sejumlah perompak di dunia yang benar-benar meneror tujuh lautan. Mereka mengumpulkan kekayaan besar sekitar abad ke-16 hingga ke-19. Banyak dari penjarah kapal tersebut masih terkenal hingga hari ini. Namun, mereka sangat berbeda dari bajak laut yang bersahabat seperti di film-film.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para bajak laut yang terkenal kebanyakan memulai perjalanan mereka sebagai seorang pelaut kapal perang swasta. Beberapa dari mereka menargetkan kapal dari negara asalnya dengan iming-iming emas yang besar. Bahkan, mereka juga kerap menyerang kapal dagang secara ilegal.

Bajak Laut Terkenal dalam Sejarah

Melansir livescience, ada sejumlah perompak atau bajak laut terkenal hingga ditakuti di seluruh lautan. Mereka bahkan berhasil menghasilkan kekayaan senilai jutaan dolar. Siapa saja? Berikut sepuluh bajak laut paling terkenal sepanjang masa.

1. Blackbeard

Blackbeard mungkin adalah bajak laut paling terkenal dalam sejarah. Namun, hidupnya penuh dengan misteri.

Buku A General History of the Pyrates milik Kapten Charles Johnson (nama samaran) menceritakan kisah-kisah Blackbeard dan bajak laut lain pada masanya. Penulis novel Robinson Crusoe, Daniel Defoe, sering dikaitkan dengan buku tersebut. Buku-buku itu diklaim berlandaskan pada dokumen-dokumen pemerintahan saat itu, tetapi para peneliti kerap membantahnya.

Menurut buku-buku tersebut, nama asli Blackbeard adalah Edward Thatch. Ia lahir di Bristol, Inggris dan bertugas sebagai prajurit saat Perang Suksesi Spanyol (1701–1714). Pada 1716, Blackbeard beralih ke aktivitas pembajakan di Laut Karibia dan lepas pantai Carolina Selatan dan Virginia bersama kapalnya yang bernama “Queen Anne’s Revenge”.

Ia kerap menghasilkan harta selama Era Keemasan Bajak Laut (sekitar 1650–1720). Blackhead memanfaatkan reputasinya yang menakutkan demi meraup keuntungan. Hal itu seringkali mendorong musuhnya untuk menyerah tanpa perlawanan.

Blackbeard digambarkan memiliki janggut yang menjalar hingga mata. Saat beraksi, ia membawa tiga pistol yang digantung di sebuah sarung peluru. Blackbeard juga identik dengan korek api yang menyala di topinya, menimbulkan kesan tidak menyenangkan. Pada akhirnya, Blackbeard pun terbunuh pada November 1718 setelah disergap oleh Angkatan Laut Inggris di dekat Pulau Ocracoke, Carolina Utara.

2. Ching Shih

Salah satu bajak laut paling sukses dalam sejarah adalah seorang wanita bernama Ching Shih, atau sering disebut Cheng I Sao. Ia lahir di tengah keluarga miskin di Guangzhou, Cina pada akhir abad ke-18. Shih adalah seorang pekerja seks sampai akhirnya menikah dengan seorang bajak laut bernama Ching I pada 1801. Nama “Ching Shih” sendiri artinya adalah “istri Ching”.

Pasangan itu membuat geng bajak laut saingan di kawasan mereka hingga menjadi sebuah konfederasi. Ching I kemudian meninggal pada 1807. Shih kemudian menjadi satu-satunya pihak yang menguasai konfederasi bajak laut. Shih mengawasi para perompak dengan peraturan hukum yang ketat.

Di masa kejayaannya, Shih alias si Ratu Bajak Laut mengendalikan 1.200 armada kapal dengan total armada sekitar 70.000 perompak. Shih lalu membubarkan konfederasi pada 1810 dan menyerahkan diri kepada Pemerintah Cina. Para perompak diampuni atas kejahatan mereka, sebagian bahkan bergabung dengan angkatan laut dan pemerintahan.

3. Sir Francis Drake

Sir Francis Drake adalah bangsawan sekaligus bajak laut jahat bagi sebagian orang yang berbeda. Ia lahir di Devon, Inggris pada 1540-an dan menjadi orang Inggris pertama yang mengelilingi dunia. Walau demikian, pelayarannya bukan sesuatu yang direncanakan. Tujuan utama Drake adalah menyerang kapal Spanyol di Amerika.

Eksploitasi Drake sah dari sudut pandang Inggris karena Spanyol telah mengklaim seluruh wilayah Dunia Baru yang Inggris inginkan. Namun bagi Spanyol, Drake adalah bajak laut yang mengancam dengan julukan “El Draque” atau “si Naga”. Perompak itu membawa pulang banyak harta dan berbagi kekayaannya dengan Ratu Elizabeth I. Drake juga merupakan seorang komandan angkatan laut yang pernah berperang melawan armada Spanyol demi melindungi Ratu Inggris pada 1588.

Rekam jejak Drake semakin diperkeruh dengan keterlibatannya dalam perbudakan. Ia membantu perdagangan budak Inggris di Afrika dengan melakukan beberapa perjalanan ke Guinea dan Sierra Leone. Sebanyak 1.400 orang Afrika diperbudak saat itu. Drake kemudian meninggal karena disentri (infeksi akut) di lepas pantai Panama pada 1596.


4. Black Sam Bellamy 

Black Sam Bellamy alias Samuel Bellamy hanya hidup sampai usia 28 tahun. Di waktu hidupnya yang singkat itu, ia telah berhasil membesarkan namanya sendiri. Bellamy kemungkinan lahir di Devon, Inggris pada akhir abad ke-17. Ia mulai bekerja saat usia 13 tahun di laut lepas pada awal Perang Suksesi Spanyol, kemudian berhasil menjadi kapten bajak laut.

Sebagai bajak laut, Bellamy sukses menangkap 53 kapal. Salah satunya adalah Whydah Gally, sebuah kapal budak yang membawa emas, perak, dan kekayaan lainnya. Whydah Gally meninggalkan Inggris pada 1716 dengan membawa 312 budak dari pantai barat Afrika ke Jamaika. Bellamy merebut kapal itu yang saat kembali ke Inggris hanya berisi harta tanpa adanya budak.

Bellamy juga diprediksi sebagai bajak laut dengan penghasilan tertinggi sepanjang masa. Ia mengumpulkan barang rampasan senilai $120 juta (konversi mata uang tahun 2008). Bellamy juga sempat menjadikan Whydah Gally sebagai kapal andalannya pada 1717. Namun kemudian, badai besar menenggelamkan mereka di tahun yang sama.

Julukan “Black Sam” diberikan karena Bellamy mengenakan wig hitam yang diikat ke belakang dengan pita. Bellamy pun menyebut dirinya sebagai “Robin Hood of the Sea” karena kerap mencuri dari orang kaya. Ia menjalankan kapalnya secara demokratis, memperlakukan anggota awak secara setara, dan menyelamatkan nyawa para tawanan.


5. Black Bart

Bartholomew Roberts, julukannya “Black Bart”, adalah seorang bajak laut abad ke-18 yang tinggi, tampan, dan berpakaian flamboyan dari Wales. Ia awalnya bekerja di kapal dagang, tetapi kemudian memilih untuk menjadi bajak laut dan terpilih sebagai kapten kapal.

Black Bart pernah membawa lebih dari 400 kapal selama masa hidupnya, termasuk di Karibia dan lepas pantai Afrika. Ia sering mengambil kapal budak, menawan sejumlah budak tersebut, dan meminta emas dari kapten mereka sebagai tebusan. Jika ada kapten yang menolak, Black Bart akan membakar kapal dengan 80 budak yang terperangkap di dalamnya.

Kejahatan Black Bart berakhir pada 1722 setelah dibunuh oleh Angkatan Laut Inggris di lepas pantai Gabon di Afrika Tengah-Barat. Sebanyak 52 awak kapal Black Bart saat itu mabuk sehingga harus mendapat hukuman gantung dalam sebuah persidangan bajak laut terbesar.


6. Captain Kidd

William Kidd alias Kapten Kidd terkenal dengan posisinya yang tidak jelas sebagai pelaut kapal perang atau bajak laut. Ia lahir di Skotlandia sekitar tahun 1645. Kidd dipekerjakan sebagai pelaut kapal perang oleh Pemerintah Inggris pada 1689, bahkan pernah ditugaskan untuk menangkap bajak laut. Namun, ia akhirnya dihukum gantung karena kasus pembunuhan dan pembajakan.

Kasus itu bermula saat Kidd menangkap kapal Pedagang Quedagh di lepas pantai barat India pada 1698. Kapal itu penuh dengan emas, perak, sutra, satin, serta barang dagangan berharga lainnya. Kidd kemudian dicap sebagai bajak laut dan meninggalkan kapalnya di Karibia pada 1699. Ia pun pergi ke New York untuk membersihkan namanya, lalu ditangkap.

Bersalahnya Kidd atas pembajakan menjadi pro kontra di kalangan sejarawan. Walau demikian, Kidd tetap dieksekusi di London pada 1701. Pihak berwenang menggantung tubuhnya di sangkar logam di Sungai Thames selama tiga kali air pasang. Konon, hal itu dilakukan untuk mencegah pelaut terlibat dalam pembajakan.

7. Sir Henry Morgan

Peminum alkohol mungkin tak asing dengan nama Sir Henry Morgan. Potret dirinya muncul di bagian depan botol minuman keras “Captain Morgan”.

Morgan lahir di Wales sekitar tahun 1635 dan pergi ke Karibia sebagai buruh pada 1655. Setelah menyelesaikan pekerjaan kontraknya di Barbados, ia mencari peruntungan di Jamaika dan dengan cepat beralih ke pembajakan.

Bajak laut ini menikah dengan sepupunya, Elizabeth Morgan atau putri dari Wakil Gubernur Jamaika saat itu, pada 1665. Kemudian sejak 1666, Morgan menjadi pemimpin di sebuah kapal perang. Ia menyerbu kota-kota di sepanjang pantai Meksiko, Panama, dan Kuba. Tak hanya meraup harta, Morgan juga kerap menangkap dan menjual budak.

Morgan dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Raja Charles II dari Inggris pada 1674 walau pernah menjadi tahanan atas perbuatannya beberapa tahun lalu. Hal Ini menunjukkan seberapa cepat harta kekayaan bisa mengubah hidup bajak laut dan pelaut kapal perang selama Era Keemasan Bajak Laut.

Morgan kemudian meninggal karena suatu penyakit wajar pada 1688. Saat itu, ia masih memiliki tiga perkebunan di Jamaika yang memperbudak 131 orang termasuk wanita dan anak-anak.

8. Anne Bonny

Anne Bonny adalah bajak laut wanita yang sama keberaniannya dengan bajak laut pria. Ia merupakan anak dari seorang pemilik perkebunan. Bonny lahir di Irlandia pada 1698 sebelum akhirnya pindah ke Carolina Selatan. Ia meninggalkan kehidupannya saat itu untuk pergi ke Karibia pada awal 1700-an. Bonny kemudian mulai membajak dengan menyamar sebagai pria di kapal milik Calico Jack Rackham.

9. Mary Read

Mary Read lahir di London. Ia menjadi awak kapal Rackham setelah ditangkap dari kapal lain. Sama-sama berpakaian seperti laki-laki, Read dan Bony akhirnya menjadi rekan kerja dalam aktivitas pembajakan.

Read dan Bonny bersama-sama menjarah bersama laut lepas. Mereka mengenakan jaket dan celana panjang, bertarung dengan parang dan pistol di kedua tangan. Seorang korban pembajakan bersaksi bahwa mereka sangat aktif di kapal dan tak segan melakukan apa saja.

Kapal dan awak Rackham kemudian ditangkap di lepas pantai Jamaika pada 1720 untuk diadili. Namun beruntung, Read dan Bonny terhindar dari hukum gantung karena keduanya sedang hamil. Read meninggal di penjara karena demam, sedangkan Bonny selamat. Sang ayah membebaskan Bonny dari penjara dan membawanya kembali ke Carolina Selatan hingga menua di sana.

10. Charles Vane

Charles Vane adalah sosok misterius di Era Keemasan Bajak Laut. Tanggal dan tempat lahirnya tidak diketahui. Catatan sejarah hanya menggambarkan diri Vane sebagai bajak laut yang berani dan kejam. Vane pernah menjarah orang Spanyol yang mengambil perak dari reruntuhan armada Spanyol di Teluk Florida.

Saat terpojok oleh Angkatan Laut Inggris, Vane membakar kapal andalannya agar bisa melarikan diri dari penangkapan. Para awak kapal mencabut komando Vane dari kelompok rompaknya dan terdampar di pulau tak berpenghuni di Karibia. Tetapi, ia berhasil diselamatkan dan teridentifikasi hingga akhirnya dihukum gantung karena kasus kejahatan di Jamaika pada 1721.

 NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM (AUDEV)

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus