Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 180 tentara Korea Utara tewas akibat tertular virus Corona dan 3.700 tentara telah dikarantina untuk mengendalikan penyebaran virus itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wabah virus Corona juga berdampak pada masyarakat Korea Utara. Sekitar 10 ribu orang telah dikarantina, namun 4 ribu orang telah dibebaskan karena gejala penyakit itu tidak muncul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi ini dilaporkan media Daily NK dan Yonhap dan dan dikutip South China Morning Post, 10 Maret 2020.
Daily NK mengolah informasi dari laporan korps medis militer Korea Utara. Rumah sakit yang melayani tentara diminta untuk memberikan data tentang jumlah tentara dalam perawatan mereka dan telah meninggal karena demam tinggi yang dipicu oleh pneumonia, tuberklosis, asma, dan flu serta mereka yang dikarantina.
Untuk mengendalikan wabah virus Corona, para pejabat Korea Utara memerintahkan rumah sakit-rumah sakit militer melakukan pembersihan di area yang akan digunakan sebagai karantina bagi para tentara.
Tentara yang punya sejarah kesehatan yang buru juga dipantau secara ketat. Tentara yang tidak mematuhi protokol untuk mengendalikan penyebaran virus Corona akan diberi sanksi.
Hingga hari ini, pemerintah Korea Utara tidak melaporkan kondisi wabah virus Corona secara terbuka.
"Penyakit infeksi itu belum mengalir ke negara ini," tulis Rodong Sinmun, media yang dikendalikan pemerintah Korea Utara pada hari Senin, 9 Maret 2020.
Rodong Sinmun baru-baru ini memberitakan tentang peringatan pemerintah Korea Utara bahwa warga yang mencampuri upaya pemerintah dalam mengatasi virus Corona sepenuhnya tidak diterima, termasuk mereka yang keberatan untuk menggunakan masker. Korea Utara juga berupaya mengunci seluruh rute yang dianggap menjadi pintu masuk virus Corona ke negara itu seperti wilayah perbatasan darat, laut dan udara.