TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pengadilan di Amerika Serikat menerbitkan surat perintah penyitaan terhadap dua pesawat mewah milik miliarder asal Rusia Roman Abramovich. Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat disebutkan putusan tersebut bagian dari sanksi yang dijatuhkan ke Rusia terkait konflik di Ukraina.
Otoritas mengatakan dua burung besi yang disita tersebut buatan Amerika Serikat dan diketahui suka terbang keluar - masuk Rusia tanpa izin dari Kementerian Perdagangan Amerika Serikat. Komponen
pesawat-pesawat tersebut harus tunduk pada aturan ekspor karena potensi penggunaan militer dan implikasinya pada keamanan nasional.
Pesawat yang diperkarakan pengadilan Amerika Serikat itu adalah jenis Boeing 787 Dreamliner senilai USD 350 juta dan pesawat jenis Gulfstream G650 ER senilai USD 60 juta.
"Pesawat Boeing tersebut terbang ke Rusia pada 4 Maret 2022 tanpa izin BIS dan sekarang berada di Uni Emirat Arab. Sedangkan pesawat Gulfstream terbang ke Rusia pada 12 Maret dan 15 Maret 2022 juga tanpa izin BIS. Sekarang pesawat itu masih ada di Rusia," demikian keterangan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat.
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat kemungkinan akan menjatuhkan denda kepada Abramovich hingga USD 328.121 per penerbangan yang tak berizin atau hampir USD 1 juta untuk tiga penerbangan serta penalti lainnya
Negara-negara Barat memburu aset-aset
Rusia sebagai bagian dari sanksi setelah Moskow melancarkan operasi militer di Ukraina pada Februari 2022 lalu. Ribuan sanksi sudah dijatuhkan pada individu asal Rusia sejak embargo diberlakukan. Di antara yang disita adalah properti mereka dan uang yang dibekukan oleh otoritas di Amerika Serikat dan negara lain, termasuk Uni Eropa.
Sumber : RT.com
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.