Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

222 Orang Masih Hilang Lima Hari Pasca-Gempa Jepang

Setidaknya 222 orang masih dinyatakan hilang dan 94 lainnya tewas akibat gempa dasyat yang mengguncang Jepang pada Hari Tahun Baru

5 Januari 2024 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 222 orang masih dinyatakan hilang pada Jumat 5 Januari 2024, lima hari setelah gempa bumi besar melanda Jepang pada hari tahun baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihak berwenang mengatakan pada Jumat sore bahwa 222 orang belum ditemukan, turun dari penghitungan sebelumnya sebanyak 242 orang, termasuk 121 orang di Wajima dan 82 orang di Suzu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumlah korban tewas bertambah menjadi 94 orang dari 92 jiwa, dengan 464 orang terluka. Korban tewas termasuk seorang anak sekolah menengah pertama yang sedang mengunjungi keluarganya, kata laporan petugas.

Dihantui oleh cuaca buruk dan jalan-jalan yang rusak, tim penyelamat Jepang masih mencari ratusan orang yang hilang.

Dua wanita lanjut usia berhasil diselamatkan dari reruntuhan pada Kamis sore, 72 jam setelah gempa. Keduanya secara ajaib berhasil ditarik hidup-hidup dari sisa-sisa rumah mereka di Wajima, salah satunya berkat seekor anjing pelacak

Namun harapan untuk menemukan korban selamat lainnya setelah gempa berkekuatan 7,5 skala Richter pada Tahun Baru memudar karena perkiraan hujan, salju, dan penurunan suhu dalam beberapa hari mendatang.

Ribuan penyelamat dari seluruh Jepang telah berjuang melawan gempa susulan dan jalan-jalan yang dipenuhi lubang menganga. Mereka juga sering terhalang oleh tanah longsor di wilayah tengah Ishikawa untuk menjangkau ratusan orang di komunitas yang terdampar.

Kota pelabuhan Wajima di Semenanjung Noto adalah salah satu kota yang paling parah terkena dampaknya. Bau jelaga yang menyengat masih di udara dan gumpalan asap samar terlihat dari kebakaran besar yang menghancurkan ratusan bangunan pada hari pertama.

"Saya sedang bersantai di Hari Tahun Baru ketika gempa terjadi. Semua kerabat saya ada di sana dan kami bersenang-senang," kata Hiroyuki Hamatani, 53 tahun, di tengah mobil-mobil yang terbakar, reruntuhan bangunan, dan tiang telegraf yang tumbang.

"Rumah itu sendiri masih berdiri tapi sekarang sudah jauh dari layak huni... Saya tidak punya ruang dalam pikiran saya untuk memikirkan masa depan," katanya.

Sekitar 30.000 rumah tangga tidak mendapat aliran listrik di wilayah Ishikawa, dan 89.800 rumah di sana serta di dua wilayah tetangga tidak memiliki air.

Sementara ratusan orang berada di tempat penampungan pemerintah.

Di Kota Anamizu, Sang dan empat rekan senegaranya asal Vietnam tidak memiliki pemanas atau air di rumah mereka yang rusak. Toiletnya penuh dengan batu bata.

Aydin Muhammet memasak makanan untuk pengungsi di pusat evakuasi, pasca gempa, di Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang, 5 Januari 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Daerah Suzu juga hancur, perahu nelayan tenggelam atau terangkat seperti mainan ke pantai akibat gelombang tsunami yang juga dilaporkan menghanyutkan satu orang.

Noriaki Yachi, 79 tahun, menahan air mata setelah istrinya ditarik dari reruntuhan di sana dan dipastikan meninggal, lapor harian Asahi Shimbun. "Hidupku bersamanya sangat membahagiakan," kata Yachi.

Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahun dan sebagian besar tidak menyebabkan kerusakan, dengan peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade.

Gempa bumi telah melanda wilayah Noto dengan kekuatan dan frekuensi yang semakin meningkat selama lima tahun terakhir.

Negara ini dihantui oleh gempa bawah laut berkekuatan 9,0 skala Richter pada 2011, yang memicu tsunami yang menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang.

Bencana ini juga membanjiri pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, menyebabkan salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

CHANNEL NEWSASIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus