Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 25 orang dikhawatirkan tewas di Thailand pada Selasa 1 Oktober 2024 ketika sebuah bus sekolah yang membawa siswa dan guru dalam kunjungan lapangan terbakar di pinggiran ibu kota, Bangkok. Sementara itu, 16 penumpang dirawat di rumah sakit, kata pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi tidak dapat segera mengkonfirmasi jumlah korban luka atau kematian, namun Menteri Dalam Negeri Anutin Charnvirakul mengatakan kepada wartawan sekitar 25 orang diyakini tewas, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anutin menambahkan bahwa pengemudi bus selamat, tetapi tampaknya telah melarikan diri dan belum ditemukan.
Murid-murid di dalam bus tersebut dilaporkan masih duduk di bangku SD dan SMP.
Enam belas siswa dan tiga guru dikirim ke rumah sakit untuk perawatan, kata Menteri Perhubungan Suriya Juangroongruangkit, seraya menambahkan bahwa penyebab insiden tersebut masih diselidiki.
Seorang penyelamat di lokasi kejadian mengatakan kepada menteri transportasi bahwa kebakaran kemungkinan besar terjadi setelah salah satu ban meledak dan kendaraan tersebut bergesekan dengan penghalang jalan.
Gambar awal yang diposting di media sosial dan dimuat oleh outlet berita lokal menunjukkan asap tebal berwarna abu-abu keluar dari bus, sebagian masih terbakar.
Kobaran api kemudian berhasil dipadamkan. Seorang fotografer Reuters melihat truk pemadam kebakaran, polisi dan kendaraan penyelamat diparkir di sekitar kendaraan yang menghitam, dengan sekelompok petugas pemadam kebakaran di pintu masuk.
Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra mengatakan para pelajar tersebut sedang melakukan kunjungan lapangan dari Provinsi Uthai Thani, sekitar ratusan kilometer sebelah utara ibu kota.
“Sebagai seorang ibu, saya ingin menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga,” ujarnya dalam postingan di X.
Pilihan Editor: Bus Terguling dan Terbakar di India, 25 Penumpang Tewas
REUTERS | SKY NEWS