Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

3 Skandal Besar yang Dibocorkan OCCRP: Panama Papers, Paradise Papers, dan Pandora Papers

OCCRP memiliki rekam jejak yang mengesankan dalam mengungkap skandal korupsi dunia antara lain Panama Papers, Paradise Papers, dan Pandora Papers

9 Januari 2025 | 08.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengusaha Super Kaya di Panama Papers.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) adalah konsorsium jurnalis investigasi yang berfokus pada pengungkapan kejahatan terorganisir dan korupsi di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 2007, OCCRP memiliki sejarah panjang, rekam jejak yang kuat, serta sejumlah proyek terkenal yang menjadi sorotan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

OCCRP kembali menarik perhatian publik setelah mengumumkan daftar finalis untuk Tokoh Kejahatan Terorganisir dan Korupsi 2024. Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, masuk sebagai salah satu dari lima finalis yang meraih suara terbanyak tahun ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia bersanding dengan Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha asal India Gautam Adani. Pengumuman tersebut dipublikasikan melalui situs resmi OCCRP pada Selasa, 31 Desember 2024.

OCCRP memiliki rekam jejak yang mengesankan dalam mengungkap skandal besar di berbagai negara, beberapa di antaranya yaitu keterlibatan dalam investigasi Panama Papers, Paradise Papers, dan Pandora Papers. 

Panama Papers

Dilansir dari laman resmi OCCRP, Panama Papers adalah kumpulan dokumen yang berasal dari Mossack Fonseca, sebuah penyedia layanan lepas pantai yang berbasis di Panama. Dokumen-dokumen ini diperoleh oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung dan dibocorkan melalui Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) bekerja sama dengan OCCRP. Kebocoran tersebut mencakup 1,2 juta dokumen, sebagian besar dari tahun 2016 dan 2017.

Investigasi Panama Papers mengungkapkan bahwa bintang sepak bola Argentina, Lionel Messi, dan ayahnya menghindari pembayaran pajak atas hak citra melalui sebuah perusahaan yang sebelumnya tidak diketahui di Panama. Pada April 2016, keluarga Messi menyatakan kepada ICIJ dan mitranya bahwa perusahaan cangkang mereka, Mega Star Enterprises Inc., "tidak aktif sama sekali."

Dokumen-dokumen tersebut juga menunjukkan bagaimana Mossack Fonseca, sebagai firma hukum sekaligus penyedia jasa pengelolaan aset, berupaya keras untuk mengurangi dampak kebocoran ini dan melacak informasi tentang klien-klien mereka sendiri.

Paradise Papers

Paradise Papers adalah kumpulan dokumen yang bocor dari dua perusahaan penyedia jasa lepas pantai yang berbasis di Bermuda dan Singapura, serta dari 19 daftar perusahaan yang dikelola pemerintah di yurisdiksi lepas pantai yang dirahasiakan. Dokumen-dokumen ini diperoleh oleh Süddeutsche Zeitung dan dibagikan kepada ICIJ, yang mengorganisir investigasi kolaboratif bersama puluhan media global, termasuk OCCRP.

Bocoran dokumen tersebut mengungkap dunia penuh intrik di sektor lepas pantai yang biasanya tersembunyi dari pandangan publik, melibatkan beberapa individu terkaya di dunia. 

Informasi yang terungkap menunjukkan bagaimana sistem keuangan lepas pantai terhubung erat dengan jaringan yang saling beririsan antara tokoh politik, kekayaan pribadi, dan perusahaan besar, seperti Apple, Nike, Uber, serta sejumlah perusahaan global lainnya yang menggunakan strategi pembukuan kreatif untuk menghindari pajak.

Pandora Papers

Pandora Papers merupakan kebocoran besar berisi hampir 12 juta dokumen dari 14 perusahaan, yang mengungkap cara orang-orang kaya, termasuk pemimpin politik, pengusaha, selebriti, dan elit lainnya, menyembunyikan kekayaan mereka melalui perusahaan lepas pantai dan rekening rahasia. 

Dokumen ini mengungkap aliran keuangan yang menghubungkan rezim korup dan otoriter dengan yurisdiksi rahasia di seluruh dunia, mulai dari kepulauan Karibia hingga pusat-pusat komersial seperti London dan Dubai. Keberhasilan kejahatan dan korupsi internasional bergantung pada keberadaan sistem semacam ini.

Beberapa tokoh dan politisi terkenal yang disebut dalam kebocoran ini antara lain keluarga Ilham Aliyev dari Azerbaijan, Raja Abdullah II dari Yordania, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Perdana Menteri Ceko Andrej Babiš, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, serta orang-orang dekat Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Michelle Gabriela berontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus