Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

30 Ton Bahan Kimia Peledak Hilang dalam Ekspedisi Kereta Amerika Serikat

Sekitar 30 ton amonium nitrat, bahan kimia pupuk dan bahan baku peledak, hilang dalam pengiriman via kereta di Amerika Serikat

23 Mei 2023 | 14.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pabrik Dyno Nobel dekat Cheyenne, Amerika Serikat. independent.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 30 ton amonium nitrat, bahan kimia pupuk dan bahan baku peledak, hilang dalam pengiriman via kereta di Amerika Serikat (AS) pada 12 April dan belum ditemukan hingga kini, demikian dilansir NBC News pada Senin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dyno Nobel, sebuah perusahaan manufaktur bahan peledak, memberi tahu pemerintah federal tentang kerugian yang dialaminya itu dan menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sedang menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dalam perjalanan kereta yang berlangsung selama hampir dua pekan dari Wyoming ke California tersebut, menurut laporan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perusahaan itu mengungkapkan bahwa gerbong berisi bahan kimia tersebut dalam kondisi tersegel ketika meninggalkan situs manufaktur di Cheyenne, Wyoming, dan segel tersebut masih utuh ketika kereta itu tiba di Saltdale, California.

"Penilaian awal mengindikasikan bahwa kebocoran melalui bottom gate pada gerbong kereta tersebut kemungkinan terjadi ketika transit," menurut pernyataan itu.

Sebuah laporan yang dibuat pada 10 Mei untuk National Response Center, pusat panggilan darurat federal untuk insiden perkeretaapian, mengatakan bahwa gerbong tersebut meninggalkan Wyoming pada 12 April dan tiba di California dalam keadaan kosong.

Dyno Nobel mengatakan bahwa gerbong tersebut diangkut kembali ke Wyoming untuk penyelidikan lebih lanjut dan pihaknya memiliki "kontrol yang terbatas" terkait aktivitas kereta saat kargo sedang diangkut.

Hilangnya amonium nitrat secara misterius, bahan utama yang digunakan oleh Timothy McVeigh dalam pengeboman Kota Oklahoma pada 1995, sejak itu mendorong empat penyelidikan terpisah. Administrasi Kereta Api Federal, Komisi Utilitas Publik California, Union Pacific, dan Dyno Nobel sedang menyelidiki hilangnya zat kimia berbahaya itu.

Amonium nitrat telah menjadi unsur utama dalam serangan teror dan kecelakaan fatal.

Sedikitnya 581 orang tewas pada 1947 ketika lebih dari 2.000 ton bahan kimia meledak di sebuah kapal kargo yang berlabuh di sebuah pelabuhan di Texas City, Texas. Pada tahun yang sama, di Brest, Prancis, sebuah kapal Norwegia yang berisi sekitar 3.000 ton amonium nitrat meledak, menyebabkan 29 orang tewas.

Zat itu juga digunakan dalam pengeboman pada 1970 di kampus Universitas Wisconsin – Madison yang menyebabkan satu kematian dan beberapa luka, dan dalam pengeboman Kota Oklahoma pada 1995, yang menewaskan 168 orang.

Pada 2013, amonium nitrat menjadi penyebab ledakan di pabrik pupuk di West, Texas, menewaskan 15 orang, melukai 200 orang, dan memusnahkan ratusan rumah. Pejabat federal kemudian menemukan ledakan itu sebagai "tindakan kriminal."

Pada tahun 2020, itu adalah sumber ledakan kolosal di Beirut, Lebanon, ketika lebih dari 2.700 ton amonium nitrat meledak, menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai ribuan lainnya.

Tetapi sumber penegakan hukum California yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada NBC News bahwa hilangnya bahan kimia tersebut tampaknya tidak terkait dengan ancaman terorisme domestik.

Badan-badan yang memeriksa potensi ancaman terhadap keamanan nasional, tidak termasuk badan investigasi utama yang terlibat dalam kasus tersebut, kata sumber itu.

Perwakilan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar. FBI juga tidak berkomentar.

Seorang juru bicara Administrasi Kereta Api Federal mengatakan bahwa "temuan awal Union Pacific menunjukkan bahwa ini kemungkinan adalah kebocoran yang disebabkan oleh komponen gerbong."

"Pengirim kereta api dan rel kereta api bertanggung jawab untuk memastikan gerbong kereta diamankan dengan baik dan FRA akan terus menyelidiki untuk menentukan apakah rel kereta api atau pengirim melakukan pelanggaran federal di bawah otoritas regulasi DOT," tambah juru bicara FRA.

Juru bicara itu menambahkan bahwa Union Pacific dan Dyno Nobel "harus melibatkan semua pihak yang diperlukan, termasuk penegakan hukum, untuk memastikan setiap penyebab dan dampak potensial ditangani dengan cepat dan menyeluruh."

Perwakilan Dyno Nobel dan California Public Utilities Commission tidak menanggapi permintaan tersebut.

Kristen South, juru bicara Union Pacific, perusahaan kereta api yang mengangkut bahan kimia tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hilangnya bahan kimia tersebut seharusnya tidak mengancam masyarakat.

"Pupuk tersebut dirancang untuk aplikasi di tanah dan penyerapan tanah yang cepat. Jika kerugian akibat kebocoran kereta api selama transportasi dari asal ke tujuan, pelepasan seharusnya tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat atau lingkungan," kata South, menambahkan bahwa penyelidikan perusahaan atas insiden tersebut "sedang dalam tahap awal".

"Pada tahap penyelidikan ini, kami tidak yakin ada aktivitas kriminal atau jahat yang terlibat," tambah South.

NBC NEWS

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus