Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

6 Fakta Laksamana Cheng Ho: Dikebiri di Usia Muda, Pemimpin Armada, hingga Soal Agama

Laksamana Cheng Ho merupakan sosok penjelajah yang tidak hanya dikagumi di Tiongkok, tetapi juga di Indonesia. Berikut adalah 6 fakta sang laksamana.

12 Juli 2022 | 08.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga mengenakan kostum Laksamana Cheng Ho dalam kirab Peringatan Kedatangan Laksamana Cheng Ho ke-613 di Kelenteng Sam Poo Kong, Gedung Batu, Semarang, Ahad, 12 Agustus 2018. Acara peringatan yang diikuti ribuan orang tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada laksamana asal Dinasti Ming. ANTARA/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Laksamana Cheng Ho yang memiliki nama kecil Me Ha merupakan salah satu laksamana yang tidak hanya dikagumi di Tiongkok, tetapi juga di Indonesia.

Ia dikenal sebagai penjelajah yang melakukan pelayaran ke Asia Tenggara, Samudra Hindia, dan Afrika Timur pada tahun 1405 - 1433 masehi. Ke tanah Indonesia tercatat mulai berlayar pada 11 Juli 1405.

Mengenalkan Agama Islam

Di Indonesia, ia dipercaya berkontribusi dalam memperkenalkan dan menyebarkan agama Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari oseanografi.lipi.go.id, hal ini dibuktikan melalui ragam peninggalannya, seperti lonceng raksasa cakradonya di Museum Banda Aceh dan Kelenteng Sam Po Sui Siu di Aceh. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, namanya juga kerap kali mewarnai nama-nama masjid di Indonesia, seperti Masjid Cheng Ho di Surabaya, Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho di Palembang, dan Masjid Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. 

Profil Sang Laksamana 

Akan tetapi, sebenarnya siapakah Laksamana Cheng Ho? Dan, bagaimana pula latar belakangnya? Berikut adalah beberapa fakta tentang Laksamana Cheng Ho. 

  • Berasal dari Suku Hui

Kendati tumbuh sebagai laksamana yang hebat, Cheng Ho ternyata berasal dari suku Hui yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Waktu itu, suku ini terletak di pedalaman Asia Tengah, Daerah Mongolia.

  • Dikebiri di Usia Muda

Sewaktu Cheng Ho masih berusia belia, tempat tinggalnya diserbu oleh Pasukan Ming. Alhasil, Cheng Ho beserta anak kecil lainnya dibawa ke Nanjing, ibu kota Tiongkok waktu itu. Saat itu, ia masih berusia 12 tahun dan harus menerima siksaan hingga dikebiri sehingga tidak dapat lagi memiliki keturunan.

  • Ayah dan Kakeknya Pernah Berhaji

Berdasarkan artikel yang tertera dalam laman oseanografi.lipi.go.id, ayah dan kakek Laksamana Cheng Ho adalah muslim yang telah menunaikan haji ke Mekkah. Oleh karena itu, nama kecil Cheng Ho adalah Ma He. Ma merupakan sebuah marga di Provinsi Yunan yang berarti Muhammad. 

  • Melakukan Ekspedisi dan Berdiplomasi

Semasa hidupnya, Laksamana Cheng Ho kerap melakukan ekspedisi berkeliling dunia dengan tujuan berdiplomasi, menjalin persahabatan, dan memperluas perdagangan. Dikutip dari sumber yang sama, Cheng Ho tercatat melakukan 7 kali perjalanan besar sepanjang tahun 1405 - 1433 masehi.

  • Menumpas Bajak Laut di Palembang

Nusantara merupakan salah satu tempat bersinggah armada-armada milik Laksamana Cheng Ho. Bahkan, waktu itu, ia sempat menumpas gerombolan bajak laut asal Canton yang beroperasi di perairan sekitar Palembang dan Selat Malaka. 

  • Identitas Agama yang Masih Diperdebatkan

Masyarakat Indonesia kerap kali mengenal Laksamana Cheng Ho sebagai sosok penjelajah sekaligus penyebar agama Islam di Indonesia. Akan tetapi, sebagaimana dikutip dari historia.id, sampai saat ini, belum ada catatan klasik yang secara terus terang menyatakan bahwa Cheng Ho adalah penganut Islam.  

Ragam bukti sejarah terkini justru menunjukkan bahwa Cheng Ho merupakan penganut Buddha. Walaupun begitu, sampai saat ini pula, para sejarawan belum memiliki konsensus mengenai kebenaran agama yang dianut oleh Laksamana Cheng Ho 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus