Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Laksamana Cheng Ho yang memiliki nama kecil Me Ha merupakan salah satu laksamana yang tidak hanya dikagumi di Tiongkok, tetapi juga di Indonesia.
Ia dikenal sebagai penjelajah yang melakukan pelayaran ke Asia Tenggara, Samudra Hindia, dan Afrika Timur pada tahun 1405 - 1433 masehi. Ke tanah Indonesia tercatat mulai berlayar pada 11 Juli 1405.
Mengenalkan Agama Islam
Di Indonesia, ia dipercaya berkontribusi dalam memperkenalkan dan menyebarkan agama Islam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari oseanografi.lipi.go.id, hal ini dibuktikan melalui ragam peninggalannya, seperti lonceng raksasa cakradonya di Museum Banda Aceh dan Kelenteng Sam Po Sui Siu di Aceh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, namanya juga kerap kali mewarnai nama-nama masjid di Indonesia, seperti Masjid Cheng Ho di Surabaya, Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho di Palembang, dan Masjid Muhammad Cheng Ho di Pasuruan.
Profil Sang Laksamana
Akan tetapi, sebenarnya siapakah Laksamana Cheng Ho? Dan, bagaimana pula latar belakangnya? Berikut adalah beberapa fakta tentang Laksamana Cheng Ho.
- Berasal dari Suku Hui
Kendati tumbuh sebagai laksamana yang hebat, Cheng Ho ternyata berasal dari suku Hui yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Waktu itu, suku ini terletak di pedalaman Asia Tengah, Daerah Mongolia.
- Dikebiri di Usia Muda
Sewaktu Cheng Ho masih berusia belia, tempat tinggalnya diserbu oleh Pasukan Ming. Alhasil, Cheng Ho beserta anak kecil lainnya dibawa ke Nanjing, ibu kota Tiongkok waktu itu. Saat itu, ia masih berusia 12 tahun dan harus menerima siksaan hingga dikebiri sehingga tidak dapat lagi memiliki keturunan.
- Ayah dan Kakeknya Pernah Berhaji
Berdasarkan artikel yang tertera dalam laman oseanografi.lipi.go.id, ayah dan kakek Laksamana Cheng Ho adalah muslim yang telah menunaikan haji ke Mekkah. Oleh karena itu, nama kecil Cheng Ho adalah Ma He. Ma merupakan sebuah marga di Provinsi Yunan yang berarti Muhammad.
- Melakukan Ekspedisi dan Berdiplomasi
Semasa hidupnya, Laksamana Cheng Ho kerap melakukan ekspedisi berkeliling dunia dengan tujuan berdiplomasi, menjalin persahabatan, dan memperluas perdagangan. Dikutip dari sumber yang sama, Cheng Ho tercatat melakukan 7 kali perjalanan besar sepanjang tahun 1405 - 1433 masehi.
- Menumpas Bajak Laut di Palembang
Nusantara merupakan salah satu tempat bersinggah armada-armada milik Laksamana Cheng Ho. Bahkan, waktu itu, ia sempat menumpas gerombolan bajak laut asal Canton yang beroperasi di perairan sekitar Palembang dan Selat Malaka.
- Identitas Agama yang Masih Diperdebatkan
Masyarakat Indonesia kerap kali mengenal Laksamana Cheng Ho sebagai sosok penjelajah sekaligus penyebar agama Islam di Indonesia. Akan tetapi, sebagaimana dikutip dari historia.id, sampai saat ini, belum ada catatan klasik yang secara terus terang menyatakan bahwa Cheng Ho adalah penganut Islam.
Ragam bukti sejarah terkini justru menunjukkan bahwa Cheng Ho merupakan penganut Buddha. Walaupun begitu, sampai saat ini pula, para sejarawan belum memiliki konsensus mengenai kebenaran agama yang dianut oleh Laksamana Cheng Ho
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga : Sering Dijadikan Destinasi Wisata Religi, Berikut Tiga Masjid Cheng Ho di Indonesia