Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Xi Jinping menjadi sorotan dunia setelah menghilangnya menteri pertahanan China, Li Shangfu, yang terakhir kali terlihat pada akhir Agustus 2023, ketika sedang dalam proses penyelidikan korupsi pengadaan militer. Hal itu memicu pertanyaan dari segelintir pihak mengenai ketidakpastian keamanan dalam negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menteri Luar Negeri yang baru dilantik, Qin Gang juga tiada kabar sejak Juli lalu, bulan yang sama dengan perombakan pasukan roket elite militer. Hingga akhirnya legislatif tertinggi Cina melantik Wang Yi sebagai pengganti Qin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menghilangnya dua pejabat China tersebut erat dikaitkan dengan kekuasaan sang presiden. Lantas, apa saja fakta-fakta Xi Jinping? Simak daftarnya berikut.
1. Putra Eks-Wakil Perdana Menteri Cina
Dilansir dari Britannica, Xi Jinping merupakan putra dari mantan wakil perdana menteri (PM) Cina sekaligus kawan seperjuangan Mao Zedong, Xi Zhongxun. Namun, ayahnya yang lebih tua sering kali tidak disukai oleh partai dan pemerintahannya, khususnya sebelum dan selama Revolusi Kebudayaan (1966-1976).
2. Pernah Bekerja sebagai Buruh Kasar
Masa muda Xi Jinping sebagian besar di habiskan di lingkungan perumahan elite di Beijing. Akan tetapi, selama Revolusi Kebudayaan, ayahnya mulai disingkirkan dan tidak lagi disukai. Hingga akhirnya dia dikirim ke pedesaan provinsi Shaanxi pada 1969.
Di desa, dia bekerja sebagai buruh kasar di sebuah komunitas pertanian selama enam tahun. Selama periode tersebut, Xi Jinping menjalin hubungan dengan kaum tani setempat. Hal itulah yang membantu kredibilitasnya meningkat dan membawanya masuk ke Partai Komunis Cina (PKC).
3. Lulusan Teknik Kimia
Pada 1974, Xi Jinping menjadi anggota resmi partai dan ditunjuk menjadi sekretaris cabang. Selang setahun, dia memutuskan untuk berkuliah jurusan Teknik Kimia di Universitas Tsinghua, Beijing dan dinyatakan lulus pada 1979.
Kemudian, dia menjalani profesi sebagai sekretaris wakil perdana menteri dan menteri pertahanan saat itu, Geng Biao. Namun, pada 1982, Xi melepaskan pekerjaannya dan memilih untuk meninggalkan Beijing, serta bekerja sebagai wakil sekretaris PKC di provinsi Hebei hingga 1985.
4. Nikahi Penyanyi Folk Ternama
Karier perpolitikan Xi Jinping semakin menanjak dan dia sempat menjadi wakil wali kota Xiamen (Amoy) di provinsi Fujian. Di situlah dia menikahi penyanyi folk terkenal, Peng Liyuan, tepatnya pada 1987 dan dikaruniai seorang putri, Xi Mingze.
5. Suka Durian
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pernah menceritakan momen menarik dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Xi Jinping. Dia menggambarkan suasana makan malam di antara keduanya berlangsung sangat hangat dan bersahabat.
“Sampai bicara durian. Jadi, Pak Jokowi bilang, ya sudah kalau Bapak (Xi Jinping) suka durian, kenapa enggak nanam duriannya saja di Indonesia,” ucap Luhut melalui unggahan akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Sabtu, 29 Juli 2023.
6. Gencar Kampanye Antikorupsi
Pada 14 Maret 2013, Xi Jinping resmi terpilih sebagai Presiden Cina. Salah satu program pertama yang dicanangkannya adalah kampanye antirasuah nasional yang mengakibatkan pemecatan ribuan pejabat tinggi dan rendah negara. Hingga pada akhir 2017, tercatat sebanyak lebih dari satu juta pejabat korup yang dihukum.
Dia juga menekankan pentingnya kepatuhan warga negara terhadap konstitusi. Di bawah kepemimpinan Xi, Cina semakin semangat dalam melakukan urusan internasional. Dia bahkan bersikeras atas klaim kedaulatan teritorial hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan walaupun merugikan banyak negara.
7. Jadi Orang Paling Berpengaruh Se-Dunia 2018
Pada 2018, Forbes menetapkan Xi Jinping sebagai orang paling berpengaruh di dunia nomor satu. Dengan perolehan tersebut, Presiden China berhasil menggeser gelar yang sebelumnya diraih Presiden Rusia Vladimir Putin selama empat tahun berturut-turut.
“Pemeringkatan orang paling berpengaruh di dunia tahun ini (2018) menyoroti konsolidasi kekuasaan di tangan segelintir elit. Xi Jinping menduduki peringkat pertama untuk pertama kalinya,” kata Editor Forbes, David Ewalt, dikutip Senin, 18 September 2023.
MELYNDA DWI PUSPITA | FORBES