Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

81 Warga Tajikistan Tewas dalam Bentrokan dengan Kyrgyzstan

Tajikistan mengumumkan ada tambahan 35 warganya yang tewas dalam bentrokan di perbatasan dengan Kyrgyzstan.

19 September 2022 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pemuda mengecek mobil hangus dalam konflik etnis di Kyrgyzstan (11/6). AP/fergana.ru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tajikistan mengumumkan ada 35 warganya yang tewas dalam bentrokan di perbatasan dengan Kyrgyzstan. Dengan begitu, korban tewas dari pihak Tajikistan sebanyak 81 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Luar Negeri Tajikistan melalui Facebooknya menjelaskan dari 35 orang yang tewas itu, terdapat warga sipil, perempuan dan anak-anak. Sebanyak 139 orang luka-luka dalam konflik di perbatasan baratdaya Tajikistan dan Kyrgyzstan.

 

Sementara itu, jumlah korban tewas dari kubu Kyrgyzstan naik menjadi 46 orang. Dengan bertambahnya jumlah korban, maka ini menjadi bentrokan terburuk yang pernah terjadi di antara kedua negara di kawasan Asia tengah dalam beberapa tahun terakhir.

     

Kyrgyzstan mengatakan hampir 136 ribu warganya sudah dievakuasi dari sejumlah desa dekat Tajikistan. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu, 18 September 2022, menyerukan agar tidak ada lagi ketegangan antara Tajikistan dan Kyrgyzstan.

 

Dalam sambungan telepon dengan sejumlah pemimpin negara-negara Asia tengah, Putin mendesak mereka agar mengambil sejumlah langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan ini secepatnya dengan cara-cara damai, politik dan diplomatik.  

 

Tajikistan dan Kyrgyzstan adalah sama-sama negara pecahan Uni Soviet, yang sekarang bagian dari Collective Security Treaty Organisation (CSTO) yang dipimpin Rusia. Namun kedua negara sering mengalami ketegangan.

 

Pada Jumat, 16 September 2022, kedua negara sepakat untuk melakuan gencatan senjata. Namun tetap saja baku tembak terjadi, di mana kedua belah pihak saling tuduh telah melanggar kesepakatan.

 

“Setelah banyak terjadi bentrokan pada Sabtu, 17 September 2022, malam berjalan tenang tanpa insiden. Kepala negara telah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan situasi, mencegah tindakan yang bisa memancing naiknya ketegangan lewat sebuah cara yang damai,” demikian keterangan otoritas Kyrgyzstan.          

 

 

 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.          

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus