Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Akibat Gelombang Panas, Puncak Gunung Es Swedia Kehilangan Rekor

Di tengah gelombang panas yang melanda Eropa, puncak gunung es Kebnekaise yang dikenal sebagai puncak tertinggi Swedia, kehilangan rekornya.

9 Agustus 2018 | 06.30 WIB

Puncak selatan gunung es Kebnekaise.[Stockholms Universitet]
Perbesar
Puncak selatan gunung es Kebnekaise.[Stockholms Universitet]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah gelombang panas yang melanda Eropa, puncak gunung es Kebnekaise yang dikenal sebagai puncak tertinggi Swedia, kehilangan rekornya. Gunung es Kebnekaise telah kehilangan beberapa meter, sehingga kalah dengan kembarannya di utara berbatu, bahkan puncak gunung es Kebnekaise diproyeksikan untuk menyusut lebih jauh.

Baca: Penderita Down Syndrome Ditembak Mati Polisi di Swedia

Dilansir Sputniknews, 8 Agustus 2018, mencairnya gletser di tengah gelombang panas menyebabkan pergeseran topografi Swedia, memungkinkan puncak utara Kebnekaise yang berbatu, melampaui rekor 'rekannya' yang tertutup salju.

Sementara puncak utara berbatu Kebnekaise tetap konstan dengan ketinggian 2.096,8 meter di atas permukaan laut. Adapun ketinggian puncak selatannya cenderung berfluktuasi tergantung cuaca, memaksa gletser untuk tumbuh atau surut.

Pendaki di puncak selatan gunung es Kebnekaise [Matthias Rieckh via Stockholms Universitet]

Para peneliti sekarang telah mengkonfirmasi bahwa puncak selatan gunung es Kebnekaise telah berkurang secara signifikan, menjadi lebih pendek dari sebelumnya. Puncak selatan Kebnekaise sekarang hanya memiliki ketinggian 2.096,5 meter, atau 0,3 meter lebih pendek dari puncak utara. Tahun lalu, perbedaan antara dua puncak sebesar dua meter.

"Saya belum pernah melihat salju yang mencair di puncak selatan seperti yang saya lakukan musim panas ini," kata Gunhild Ninis Rosqvist, seorang profesor geografi Universitas Stockholm.

Baca: Swedia Beli 4 Rudal Patriot dari AS Seharga Rp 43, 3 Triliun

Setelah kehilangan empat meter pada Juli, puncak selatan gunung es Kebnekaise diperkirakan akan menyusut lebih jauh, seperti yang diprediksi oleh para peneliti.

"Biasanya puncak gunung es mencapai ketinggian puncak paling tinggi pada Mei dan terendah pada September, sehingga orang-orang memperkirakan puncak akan menyusut lebih besar sebelum musim dingin," tulis Stockholm University.

"Ketinggian puncak selatan bervariasi, yakni sekitar tiga meter antara musim panas dan musim dingin," lanjut pernyataan Stockholm University.

Baca: Swedia Larang Imigran Berpoligami

Per Holmlund, ahli glasiologi di Universitas Stockholm, telah mengukur puncak gunung es Kebnekaise sejak tahun 1980-an. Selama hampir satu dekade, para ilmuwan telah memprediksi puncak selatan akan menyusut dibandingkan puncak utara tapi perhitungan Holmlund pada Minggu 5 Agustus telah menjadi kenyataan.

"Ini pola yang sama yang bisa kita lihat pada semua gletser lain di sini di sekitarnya. Selama 20 tahun terakhir, mereka telah menyusut. Dan pertemuan selatan ini adalah pertemuan puncak es dan telah ditanggapi dengan cara yang persis sama." kata Per Holmlund, seperti dikutip dari sverigesradio.se.

Gunung diukur menggunakan sudut optik dan instrumen jarak, metode yang sama yang digunakan para peneliti selama 35 tahun terakhir, dengan margin kesalahan hanya sepuluh sentimeter. Catatan paling awal yang tersedia adalah dari tahun 1902 dan gunung telah diukur setiap tahun sejak 1940-an.

Perubahan topografi baru-baru ini diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi industri pariwisata Swedia, karena mendaki titik tertinggi Swedia adalah tujuan wisata yang populer, akan menjadikan pengalaman yang jauh lebih menantang. Tidak seperti kembaran puncak selatan, mendaki puncak utara membutuhkan pengalaman yang lebih banyak, panduan dan peralatan mendaki yang tepat.

Baca: Stasiun Kereta Swedia Banjir, Penduduk Malah Asyik Bermain Air

Gunung es Kebnekaise terletak di Swedish Lappland, sebelah utara Lingkaran Arktik dan di sebelah barat kota Kiruna, dekat jalur pendakian Kungsleden yang populer.

Swedia telah mengalami bulan Juli terpanas dalam 250 tahun, dengan suhu siang hari melebihi 30 derajat Celcius dan menyebabkan kebakaran hutan yang meluas bahkan di daerah paling utara serta penutupan rel kereta besar-besaran di seluruh negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus