Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ali Abdullah Saleh, Presiden Yaman paling populer di negaranya. Dia tewas dibedil Houthi Yaman karena dianggap berkhianat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saleh dilahirkan pada 21 Maret 1942 di Desa Beit al-Ahmar, di distrik Sanha, Sanaa, dari keluarga miskin. Semasa kecil di desa, Saleh bekerja sebagai penggembala hewan ternak miliki seorang juragan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seorang pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengacungkan dua jarinya saat memperingati dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Koalisi Saudi melakukan penyerangan sejak. REUTERS/Khaled Abdullah
Sembari bekerja sebagai penggembala, Saleh menempuh pendidikan dasar di sekolah Quran di desanya. Pada 1958, dia meninggalkan desanya untuk bergabung dengan Akademi Angkatan Bersenjata Yaman pada usia 16 tahun.
Saleh adalah penguasa terlama di Yaman. Dia menjadi pemimpin negeri itu selama 33 tahun sehingga dia sangat dikenal oleh warga Yaman dari generasi ke generasi. Sejak kecil Saleh hidup serba kekurangan dan miskin. Saat usianya menginjak remaja, kedua orang tuanya bercerai.Foto yang diambil dari video (kiri) itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Video yang tersebar di media sosial tersebut menunjukkan jasad Saleh tengah dipindahkan ke atas truk atau mobil pick up. REUTERS
Jasa yang tak mungkin dilupakan oleh bangsa Yaman adalah dia berhasil menyatukan dua negara menjadi satu yakni Yaman Utara dan Selatan. Saleh juga suskes menstabilkan kondisi politik negeri itu setelah terjadi kudeta militer.
Pada 1979, sekelompok perwira militer Naseris dukungan Libya menjungkalkan Ali Abdullah saleh, namun kudeta tersebut gagal. Setelah peristiwa itu, Saleh menunjuk keluarga dan kerabatnya memegang jabatan penting di militer dan lembaga keamanan.
"Saudara laki-lakinya dari garis keturunan ibunya mendapatkan posisi paling menonjol di pemerintahan Yaman, tulis Al Arabiya.
Al Arabiya dalam laporannya 3 Juni 2011, menyebutkan, Saleh pernah menjadi sasaran pembunuhan di Masjid Istana Presiden. Dalam serangan tersebut, dia menerima sejumlah tembakan dan mengalami luka serius.Pendukung gerakan Houthi dan mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, berkumpul saat memperingati dua tahun intervensi pasukan koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Akibat serangan bersenjata tersebut, dia dilarikan di Arab Saudi untuk menjalani operasi dan perawatan kesehatan. Selama dirawat di rumah sakit Arab Saudi, jabatannya sebagai presiden untuk sementara dipegang oleh Wakil Presiden Abd. Rabbo Mansour Hadi. Namun jabatan tersebut diambil oleh Hadi hingga dia diusir oleh Houthi.
Parlemen Yaman, ketika itu, memberikan jaminan imunitas dari tuntutan hukum atas kejahatan politik yang pernah dilakukan.
Meskipun dia telah meninggalkan jabatannya, sejumlah laporan mengatakan bahwa dia terlibat dalam pengambilalihan ibu kota Sanaa dan kota besar lainnya di Yaman oleh Houthi tanpa perlawanan tentara pada September 2014.