Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tersangkutnya kapal kontainer Ever Given di Terusan Suez menghambat aktivitas dagang di sana. Padahal, selama ini, Terusan Suez adalah salah satu kanal perdagangan terpenting dan tersibuk karena menghubungkan Eropa dan Asia.
Dikutip dari kantor berita Reuters, sejak kapal kontainer seberat 224 ribu ton itu nyangkut pada Selasa kemarin, jumlah kapal yang harus menepi terus bertambah. Pemerintah Mesir dan Otoritas Kanal Suez (SCA) telah mencoba mengalihkan sejumlah kapal ke jalur lain, namun tidak menyakini hal itu akan membantu banyak.
Menurut lembaga analisis SeaIntelligence Consulting, insiden kapal Ever Given ini akan memiliki reaksi berantai. Jika kapal dengan bawaan 20.000 kontainer itu tak kunjung berhasil dipindahkan, maka pekan depan pelabuhan-pelabuhan di Eropa akan padat.
"Ini meningkatkan resiko kita bakal melihat penumpukan kapal di pelabuhan-pelabuhan Eropa pada pekan depan. Ketika kanal dibuka kembali, aktivitas kapal-kapal dari dua jadwal berbeda akan bertumpuk," ujar Lars Jensen, Kepala Eksekutif SeaIntelligence Consulting, Rabu, 24 Maret 2021.
Salah satu hal yang ikut dikhawatirkan selain penumpukan di pelabuhan-pelabuhan Eropa pekan depannya adalah arus minyak dan gas. Itu juga bakal terhambat karena kapal tanker pun tak akan bisa lewat selama Ever Given belum berhasil dipindahkan.
Per berita ini ditulis, total sudah ada lima kapal tanker migas yang terpaksa menepi karena Ever Given nyangkut di Terusan Suez. Menurut data dari lembaga analisis maritim Kpler, tiga di antaranya memiliki tujuan Asia sementara sisanya Eropa.
"Jika penumpukan (akibat kapal nyangkut) bertahan hingga akhir pekan ini, maka kurang lebih akan ada 15 kapal tanker yang terdampak," ujar analis dari Kpler, Rebecca Chia.
Sementara itu, menurut lembaga riset maritim Liner, kejadian di Terusan Suez ini juga berdampak ke ketersediaan kapal beserta kontainer-kontainernya. Hal itu dikarenakan 30 persen jumlah kapal kontainer di dunia beraktivitas via Suez. Seperti yang dikatakan oleh SeaIntelligence Consulting, dampaknya berantai.
Sebagai catatan, pada 2020, kurang lebih 19 ribu kapal atau 51,5 kapal per hari yang melewati kanal Terusan Suez. Adapun berat bersih yang melewati kanal itu, menurut SCA, mencapai 1,17 miliar ton.
Sebanyak delapan kapal tarik asal Mesir tengah berusaha memindahkan Ever Given dari Terusan Suez agar aktivitas dagang kembali lancar. Adapun kapal tersebut sampai bisa nyangkut karena cuaca buruk serta badai pasir.
Baca juga: Kapal Tarik Coba Bebaskan Kapal Kontainer yang Tersangkut di Terusan Suez
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini